Sabtu, 6 September 2025 – 13: 57 WIB

Bangkok, Viva — Anutin Charnvirakul resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand. Politisi 58 tahun itu terpilih menjadi Perdana Menteri ke- 32 Thailand setelah mengalahkan pesaingnya dari Partai Pheu Thai, Chaikasem Nitisiri, dalam pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat Thailand, Jumat, 5 September 2025

Baca juga:

Krisis Sungai Mekong dalam Kendali Tiongkok, Negara di ASEAN Ini Kena Getahnya

Anutin berhasil mendapat dukungan 311 suara dari 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Thailand, melampaui ambang batas suara yang dibutuhkan untuk terpilih menjadi perdana menteri. Sementara, Chaikasem hanya mendapat 152 suara, dan 27 anggota lainnya abstain.

Anutin dinominasikan untuk jabatan tersebut oleh Chaichanok Chidchob, sekretaris jenderal Partai Bhumjaithai.

Baca juga:

Anutin Charnvirakul Terpilih Jadi PM Baru Thailand

Pada pemilihan umum 2023 lalu, Partai Pheu Thai mendapat 141 kursi dan menjadi partai terbesar kedua di DPR Thailand, sementara Partai Pergerakan Maju (MFP) menjadi partai terbesar dengan 151 kursi. Partai Bhumjaithai yang dipimpin Anutin hanya memiliki 70 kursi.

Lahir dari keluarga kaya raya dengan tradisi politik kuat, Anutin tumbuh dalam lingkaran elit. Ayahnya pernah menjabat sejumlah posisi menteri sekaligus mendirikan perusahaan konstruksi terbesar di Thailand yang membangun bandara utama Bangkok dan kompleks parlemen baru– gedung yang kini menjadi saksi naiknya Anutin ke kursi perdana menteri.

Baca juga:

Wakil PM Inggris Mundur usai Gagal Bayar Pajak Pembelian Properti

Anutin Charnvirakul (tengah) terpilih menjadi PM Thailand

Legalisasi Hashish

Politisi berusia 58 tahun itu memulai karir politiknya di Partai Thai Rak Thai yang didirikan eks perdana menteri Thaksin Shinawatra. Anutin dikenal publik saat menjabat Menteri Kesehatan pada 2022 Kemudian menjadi wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri pada 2023 hingga Juni 2025

Perannya sebagai menteri kesehatan sempat membuat populer di mata masyarakat Thailand, terutama dalam menanggulangi pandemi COVID- 19 serta dukungannya terhadap legalisasi ganja pada 2022, menjadikan negara itu sorotan global.

Anutin bertanggung jawab atas dekriminalisasi marijuana di Thailand. Dekriminalisasi hashish terbukti kontroversial. Perubahan hukum tersebut dikritik karena terburu-buru tanpa perlindungan apa pun, sehingga memicu ledakan toko ganja.

Anutin mengatakan fokusnya selalu pada marijuana medis, tetapi kekosongan hukum awal menyebabkan keresahan di kalangan publik, sementara perubahan aturan selanjutnya telah menciptakan ketidakpastian yang besar bagi usaha kecil yang berinvestasi di sektor ini.

Di luar politik, Anutin juga dikenal sebagai penggemar dunia aviasi. Ia bahkan memiliki tiga pesawat pribadi dan kerap menerbangkannya sendiri. Dengan jet pribadinya, Anutin pernah mengirimkan body organ kepada pasien transplantasi,

Di media sosial, Anutin terlihat sebagai sosok yang membumi sekalipun lahir dari keluarga elit. Ia terlihat bersenandung di karaoke, memainkan saksofon dengan iringan musik pop Thailand era 80 -an, memasak nasi goreng dengan mengenakan celana pendek dan kaus oblong, dan penggemar kuliner kaki lima.

Konservatif-Pragmatis

Namun, terlepas dari kepribadiannya yang santai dan biasa saja, Anutin adalah seorang operator politik yang cerdik. Ia telah membantu membangun partainya, Bhumjaithai– yang berarti “bangga menjadi orang Thailand”– menjadi kekuatan konservatif utama di parlemen, dengan cermat menavigasi perebutan kekuasaan lama yang telah lama mendominasi politik Thailand, membangun aliansi politik yang pragmatis.

Partainya kurang memiliki ideologi yang kuat, menurut para analis, kecuali dukungannya yang kuat terhadap monarki Thailand yang berkuasa. Setelah pemilu terakhir, anggota parlemen Anutin membantu memblokir partai pro-reformasi yang memenangkan kursi dan suara terbanyak, dengan alasan komitmen partai tersebut untuk mengubah undang-undang penghinaan terhadap raja yang ketat, yang mana kritik terhadap raja dapat mengakibatkan hukuman penjara 15 tahun.

Salah satu anggota parlemen Anutin memberikan pidato yang berapi-api di parlemen saat itu, membela undang-undang tersebut, dengan bertanya: “Bagaimana kalau saya mengusulkan undang-undang yang mengizinkan orang untuk menembak mereka yang menghina monarki?”

Anutin dianugerahi Ordo Chulachomklao, Kelas Dua, dan Medali Rattanaporn, Kelas Tiga oleh istana, satu-satunya politisi sipil pada saat itu yang menerima penghargaan tersebut.

“Di negara yang simbol-simbolnya sangat penting, tidaklah berlebihan untuk menafsirkan ini sebagai pelantikan penerus konservatif baru,” tulis Napon Jatusripitak, peneliti tamu di ISEAS– Yusof Ishak Institute.

Halaman Selanjutnya

Politisi berusia 58 tahun itu memulai karir politiknya di Partai Thai Rak Thai yang didirikan eks perdana menteri Thaksin Shinawatra. Anutin dikenal publik saat menjabat Menteri Kesehatan pada 2022 Kemudian menjadi wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri pada 2023 hingga Juni 2025

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber