Diterbitkan 12 Oktober 2025

&# 13;
Berlangganan &# 13;
&# 13;

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada hari Minggu mendesak Israel untuk menjunjung komitmennya berdasarkan perjanjian baru Kesepakatan gencatan senjata di Gaza mengatakan: “Sekarang ujian yang jauh lebih besar menanti dunia Islam dan umat manusia.”

Berbicara di kota Trabzon di Laut Hitam, Erdoğan juga membahas bantuan kemanusiaan yang kini sedang menuju Gaza berdasarkan kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa upaya telah dipercepat dan truk bantuan yang dikirim oleh Türkiye juga sudah mulai mencapai daerah kantong Palestina.

Erdoğan mengatakan gencatan senjata tidak hanya membawa perasaan pahit, namun juga membuat masyarakat Gaza bisa bernapas lega untuk pertama kalinya. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa perjanjian tersebut tidak berarti segalanya sudah berakhir.

“Israel tidak boleh mundur dari perjanjian dengan mencari alasan, seperti yang telah dilakukan berkali-kali sebelumnya. Kedua, Gaza harus segera dibangun kembali,” katanya.

Erdoğan mengatakan langkah-langkah harus diambil sebelum musim dingin tiba, dan menambahkan bahwa masyarakat Gaza harus diselamatkan dari tempat penampungan sementara dan menjanjikan dukungan Ankara.

“Kami menginginkan stabilitas di kawasan kami; kami menginginkan keamanan bagi semua orang. Apapun yang kami inginkan untuk diri kami sendiri, kami menginginkan hal yang sama bagi mereka yang tertindas di Palestina, Suriah, Sudan, dan Yaman. Insya Allah, kami akan melanjutkan upaya kami dengan pola pikir ini,” lanjutnya.
&# 13;

TENTANG PERANG RUSIA-UKRAINA

Beralih ke perang Rusia-Ukraina, yang kini mendekati ulang tahun keempatnya, Erdoğan menyatakan harapannya untuk mengakhiri konflik “sesegera mungkin,” dan menegaskan kembali kesiapan Ankara untuk membantu mencapai perdamaian.

Dia mengatakan perang tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa, orang hilang, dan cedera di kedua belah pihak, dan menambahkan bahwa upaya untuk mengakhirinya “belum membuahkan hasil yang diinginkan.”

Menggambarkannya sebagai “konflik berdarah” yang mempengaruhi seluruh dunia, Erdoğan mengatakan Türkiye terus “menjalankan kebijakan yang seimbang dan adil dalam masalah ini” sambil memprioritaskan keamanan Laut Hitam.

“Syukurlah sejauh ini kita berhasil. Tidak ada kelemahan dalam keselamatan navigasi di Laut Hitam,” ujarnya.

“Seperti halnya setiap perang, pemenangnya hanyalah para pedagang darah. Meskipun kekayaan para baron perang meningkat, rakyatlah yang dirugikan– warga yang turun ke jalan, wilayah kitalah yang menanggung akibatnya,” tambahnya.

Erdoğan mengatakan Ankara tetap menjalin kontak dengan Rusia dan Ukraina untuk membantu menghentikan perang dan membangun perdamaian abadi.

Tautan Sumber