Ketua DPR Mike Johnson (R-LA) mengatakan serangan AS di situs nuklir Iran pada hari Sabtu mengirim pesan ke “enroller terorisme negara terbesar di dunia.”
“Operasi militer di Iran harus berfungsi sebagai pengingat yang jelas bagi musuh dan sekutu kita bahwa Presiden Trump berarti apa yang dikatakannya,” Johnson dikatakan dalam sebuah pernyataan kepada X.
“Presiden memberi pemimpin Iran setiap kesempatan untuk membuat kesepakatan, tetapi Iran menolak untuk berkomitmen pada perjanjian pelucutan senjata nuklir.” Dia melanjutkan. “Presiden Trump telah konsisten dan jelas bahwa Iran bersenjata nuklir tidak akan ditoleransi. Postur itu sekarang telah ditegakkan dengan kekuatan, ketepatan, dan kejelasan.”
Johnson kemudian menyebut langkah itu “kebijakan pertama Amerika beraksi.”
“Tindakan penentu presiden mencegah enroller terorisme negara terbesar di dunia, yang melantunkan” Fatality to America, “dari mendapatkan senjata paling mematikan di earth ini. Ini adalah kebijakan pertama Amerika yang sedang beraksi,” katanya. “Tuhan memberkati pria dan wanita pemberani kita berseragam – kekuatan tempur paling mematikan di planet ini – saat kita berdoa untuk pulang yang aman. Semoga Tuhan memberkati Amerika.”
Presiden Trump mengungkapkan pada Sabtu malam bahwa Amerika Serikat baru saja menyelesaikan tiga situs nuklir “sangat sukses di Iran, seperti Fordow, Natanz, dan Esfahan. Dia meminta Iran untuk mencari kedamaian.
“Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses di tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” tulis Trump dalam sebuah pos tentang kebenaran sosial. “Semua pesawat sekarang berada di luar ruang udara Iran. Payload penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat dengan aman dalam perjalanan pulang. Selamat kepada prajurit besar Amerika kita. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini. Sekarang adalah waktu untuk perdamaian!”
Seperti yang dilaporkan Joel Pollak dari Breitbart News, Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis bahwa Trump telah memutuskan untuk memberi Iran dua minggu lagi untuk bernegosiasi, di mana ia berharap Iran setuju untuk menyerahkan program pengayaan nuklirnya dengan imbalan diakhirinya perang. Dia menulis:
AS belum terlibat langsung dalam upaya perang Israel sampai Sabtu, tetapi telah menjual senjata kepada Israel, kemungkinan telah berbagi intelijen dengan Israel, dan telah memindahkan aset angkatan laut dan udara yang strategis lebih dekat ke Timur Tengah.
Tanggapan Iran menantang, menolak untuk membahas masa depan program nuklirnya saat diserang.
Gedung Putih mengatakan Presiden Trump akan berbicara kepada negara pada pukul 10 malam EDT