Seorang pramugari EVA Air merasa sakit selama penerbangan dan tidak selamat

Seorang pramugari di maskapai penerbangan Taiwan EVA Air merasa sakit selama penerbangan, terus bekerja dan tidak dapat bertahan hidup. Tentang ini menulis Fokus Taiwan.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Senin, 13 Oktober, Serikat Pramugari Kota Taoyuan dan Serikat Korporat EVA Airways melaporkan kejadian yang terjadi dalam penerbangan dari Milan menuju Taipei pada akhir September lalu. Perwakilan dari maskapai asing mengumumkan dimulainya penyelidikan.

Materi terkait:

Menurut data awal, seorang pramugari senior, yang dikeluhkan rekannya karena tidak sehat, mengabaikan kondisinya dan tidak menghubungi Medlink, layanan darat yang memberikan nasihat mengenai masalah medis darurat selama penerbangan. Apalagi, dia mendesak agar pramugari kembali bekerja.

Bahkan setelah mendarat, pramugari senior tidak mengizinkan rekannya yang sakit menggunakan kursi roda dan tidak memanggil ambulans. Akibatnya, pramugari tersebut dilarikan ke rumah sakit, namun tidak dapat diselamatkan.

“Ini bukan sekadar kebetulan yang disayangkan, tapi akibat dari ketidakpedulian yang sistemik dan jangka panjang terhadap kesehatan awak pesawat,” bunyi pesan anonim yang ditulis kepada serikat pekerja oleh seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai pramugari.

Perwakilan dari organisasi tersebut berharap setelah tragedi ini, manajemen maskapai penerbangan akan lebih peka terhadap karyawannya, yang seringkali takut untuk mengambil cuti sakit atau liburan, karena hal ini dapat mempengaruhi penilaian kinerja dan bonus tahunan mereka.

Sebelumnya, seorang pramugari maskapai Rusia Pobeda mengeluh sakit perut dan pingsan selama penerbangan. Ada dokter di kapal yang merawat wanita tersebut. Kemudian dia sadar.

Tautan Sumber