Diperbarui pada: 15 November 2025 21: 42 IST

Sistem sanitasi kota dan kondisi jalan memerlukan “banyak pekerjaan”, kata Sirsa, seraya menambahkan bahwa kesenjangan ini berkontribusi signifikan terhadap memburuknya AQI.

Menteri Lingkungan Hidup Delhi Manjinder Singh Sirsa pada hari Sabtu mengatakan ibu kota negara tersebut mengalami tingkat polusi yang tinggi terutama karena emisi PM 10 dari aktivitas konstruksi, jalan berdebu dan kemacetan lalu lintas, dan pemerintah sedang mengintensifkan identifikasi titik api.

Sebuah kereta city bergerak di sepanjang rel dekat NH- 24, diselimuti kabut asap tebal karena polusi udara terus mencengkeram kawasan tersebut, di Brand-new Delhi, India, pada Sabtu, 15 November 2025 (RAJ K RAJ/ HT PHOTO)

Sistem sanitasi kota dan kondisi jalan memerlukan “banyak pekerjaan”, kata Sirsa, seraya menambahkan bahwa kesenjangan dalam pemeliharaan setempat berkontribusi signifikan terhadap memburuknya kualitas udara.

“Penyebab utama polusi di Delhi adalah PM 10, yang sebagian besar berasal dari lokasi konstruksi, debu di jalan, dan beberapa faktor lainnya. Kami telah mengidentifikasi 62 titik api dimana lalu lintas atau debu menjadi penyebab utamanya, dan kami sedang mengatasinya,” kata menteri.

Dia mengatakan permulaan musim dingin memperburuk situasi, dengan akumulasi debu secara bertahap berubah menjadi kabut asap. “Perjuangan untuk mewujudkan Delhi yang bersih adalah melawan 10 faktor polusi utama. Pembakaran tunggul juga menambah faktor polusi, namun dengan dimulainya musim tanam, dampaknya akan mulai menurun,” tambahnya.

Sirsa juga mencatat bahwa Delhi terus terkena dampak emisi dari system industri yang dipindahkan ke wilayah tetangga. “Daerah perbatasan masih terkena dampaknya, dan pemerintah Delhi juga sedang berupaya mengatasinya,” katanya.

Pada 11 November, untuk pertama kalinya pada musim ini, rata-rata Indeks Kualitas Udara (AQI) ibu kota masuk kategori ‘parah’, level yang terakhir tercatat pada Desember 2024

Setelah berada di zona ‘parah’ selama tiga hari berturut-turut, AQI sedikit membaik dan turun ke kategori ‘sangat buruk’ pada hari Jumat.

Tautan Sumber