Rabu, 18 Juni 2025 – 18:33 WIB

Jakarta, Viva – PT PLN (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp 545,4 triliun di sepanjang tahun 2024, sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam sejarah perseroan.

Baca juga:

Catat Penjualan Tertinggi Sepanjang Sejarah, Antam Bagikan Seluruh Laba sebagai Dividen

Mewakili Dewan Komisaris PLN, Komisaris Independen PLN, Ali Masykur Musa mengatakan, angka ini meningkat 11,9 persen secara year-on-year (yoy) dibanding tahun sebelumnya.

“Dan menghasilkan laba bersih mencapai Rp 17,76 triliun,” kata Ali dalam keterangannya, Rabu, 18 Juni 2025.

Baca juga:

Induk MR DIY Putuskan Tak Bagi Dividen, Fokus Genjot Pertumbuhan Berkelanjutan

Gedung PLN Pusat.

Dia pun menyampaikan, Dewan Komisaris mengapresiasi atas pencapaian kinerja Direksi pada tahun 2024, dengan realisasi penjualan tenaga listrik yang meningkat signifikan.

Baca juga:

Bisnis SPKLU Jadi Lahan Investasi Baru yang Menggiurkan

“Selanjutnya, Direksi agar tetap melakukan langkah strategis dalam menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan,” ujarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, sepanjang 2024, PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 terawatt hour (TWh), atau tumbuh 6,17 persen dibandingkan dengan realisasi 2023. Capaian ini juga setara 102,08 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 299,99 TWh.

Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan yang mencapai Rp 353,17 triliun, meningkat dari Rp 333,19 triliun pada tahun sebelumnya. Pada 2024, penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, sektor bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 persen.

Peningkatan penjualan tenaga listrik ini juga didukung oleh upaya penambahan aset serta konsolidasi seluruh proses bisnis PLN, hingga menjadi perusahaan yang modern, inovatif, dan siap beradaptasi dengan perubahan iklim bisnis global.

Berkat upaya tersebut, jumlah pelanggan tumbuh 5,88 persen dari periode sebelumnya atau sebesar 3,72 juta pelanggan.

“Pencapaian ini tidak bisa dilepaskan dari peran besar dan keberpihakan Pemerintah untuk mendukung PLN, agar tetap kuat dan tangguh di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan yang mencapai Rp 353,17 triliun, meningkat dari Rp 333,19 triliun pada tahun sebelumnya. Pada 2024, penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, sektor bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 persen.

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber