Rabu, 5 November 2025 – 09: 24 WIB
Jakarta — Badan Pusat Statitstik Bakal mengumumkan information laju pertumbuhan ekonomi nasional kuartal III- 2025 pada hari ini. Ekonomi RI diproyeksi masih ada di atas 5 persen pada periode tersebut.
Baca Juga:
Prabowo Siapkan Solusi untuk Pedagang Thrifting agar Bisa Jualan, Ini Syaratnya!
Permata Financial institution melalui Permata Institute for Economic Study (PIER) memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal III- 2025 akan sedikit di atas 5 persen, yakni sekitar 5, 04 persen. Sedikit melambat dibandingkan 5, 12 persen pada kuartal sebelumnya.
“Kami memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia akan melemah dari 5, 12 persen year on year ( yoy) pada kuartal II menjadi 5, 04 persen (yoy) pada kuartal III- 2025,” kata Kepala Departemen Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Permata Bank Faisal Rachman dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 5 November 2025
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan Rp 12 Triliun untuk Lulusan SMA/SMK Kerja di Luar Negeri
Faisal menjelaskan, perlambatan ini terutama disebabkan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga akibat ketidakpastian politik pada akhir Agustus 2025 yang menekan kepercayaan konsumen. Serta normalisasi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) seiring melambatnya impor barang modal.
Pertumbuhan ekspor diperkirakan tetap strong, ditopang oleh permintaan Amerika Serikat yang meningkat hingga Agustus 2025 dan lonjakan wisatawan asing selama musim liburan musim panas. Sementara itu, pertumbuhan impor diproyeksikan menurun seiring dengan melambatnya aktivitas PMTB serta penurunan impor jasa setelah berakhirnya musim liburan sekolah dan periode ibadah haji.
Baca Juga:
Kenaikan Impor Barang Modal Jadi Sinyal Ekspansi Industri Lokal, Cek Sektornya
Untuk keseluruhan tahun, PIER memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia pada 2025 akan bertahan di kisaran rata-rata 10 tahun terakhir, yaitu sekitar 5 persen, ditopang oleh kebijakan pemerintah yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi.
Permata Financial institution atau Bank Permata
- Dokumentasi Permata Financial Institution.
PIER menilai prospek pertumbuhan PDB Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, yang menegaskan pentingnya mempertahankan kebijakan ekonomi yang ekspansif, terutama melalui percepatan realisasi belanja pemerintah ke sektor-sektor produktif yang memiliki efek pengganda tinggi (high multiplier effects).
“Secara keseluruhan, kami memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia pada kisaran 5,0- 5, 1 persen untuk tahun 2025 (dibandingkan 5, 03 persen pada2024 Ini merupakan revisi ke atas dari proyeksi sebelumnya yang memperkirakan pertumbuhan sedikit di bawah 5 persen,” kata Faisal.
Untuk tahun 2026, Faisal memperkirakan risiko utama terhadap prospek ekonomi Indonesia masih serupa dengan tahun 2025 Dari sisi eksternal, ketidakpastian akibat perang dagang, ketegangan geopolitik, dan lambatnya pemulihan ekonomi Tiongkok masih akan menjadi tantangan.
Halaman Selanjutnya
Namun, stagnasi ekonomi global secara umum berpotensi menahan tekanan inflasi, sehingga memberi ruang bagi penurunan suku bunga lebih lanjut yang dapat mendorong minat risiko (risk-on belief) terhadap pasar negara berkembang seperti Indonesia.














