FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Pertemuan empat mata Presiden Prabowo Subianto dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), masih terus menuai asumsi dari berbagai pihak. Perdebatan muncul karena langkah itu dilakukan di tengah ramainya sorotan publik terhadap Jokowi dan keluarganya.
Pegiat media sosial, Naz Lira ikut memberikan pandangan dan analisisnya terkait pertemuan yang belakangan jadi buah bibir tersebut. Dia menyoroti anggapan bahwa langkah Jokowi dilakukan untuk meminta perlindungan Prabowo.
“Jika kedatangan Jokowi menemui Prabowo di Kertanegara ternyata benar meminta perlindungan Prabowo seperti yang dikatakan oleh Wartawan Senior citizen Edy Mulyadi (@CAMERALIVE 6849, maka dapat diduga bahwa upaya Jokowi tersebut dilatari oleh keresahannya akan potensi tuntutan hukum di masa depan,” begitu cuitan Naz Lira di akun media sosialnya, Rabu (8/10
Pencetus Literasi Rakyat (LIRA) itu menyebut, hal ini tentu saja membuat Prabowo berada di posisi yang sangat krusial. Sikap yang perfect untuk diambil harus mencerminkan perannya sebagai Presiden yang akan memimpin seluruh rakyat, bukan hanya sebagai individu yang memiliki hubungan individual atau politik dengan Jokowi.
Sebenarnya, kata dia, Prabowo telah berkali-kali di berbagai kesempatan pidatonya menyatakan kesungguhannya untuk menempatkan supremasi hukum dan kepentingan negara di atas segalanya. Nampaknya hal inilah yang semakin hari semakin menambah keresahan Jokowi.
Jika Jokowi datang karena berharap perlindungan, maka Prabowo harus menegaskan, baik secara personal kepada Jokowi maupun secara implisit kepada publik, bahwa Indonesia adalah negara hukum. Artinya, semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum (equal rights before the legislation).
Tautan Sumber