Selasa, 28 Oktober 2025 – 21: 34 WIB
Jakarta — PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melalui CORA Atmosphere menyiapkan investasi senilai 200 juta dolar Singapura (SGD) atau sekitar Rp 2, 56 triliun (kurs Rp 12 821 per SGD) untuk lima tahun mendatang. Anggaran itu salah satunya disiapkan untuk memperkuat jaringan pengelolaan limbah, termasuk pembangunan infrastruktur reusing yang ditargetkan selesai pada tahun 2026
Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Jaringan di Bisnis Cabang, Hypernet Technologies Kenalkan Aruba Smart Branch
Direktur TOBA Juli Oktarina menjelaskan bisnis pengelolaan limbah perseroan telah dimulai sejak 2018 dan menunjukkan hasil yang semakin menjanjikan, terutama sejak ekspansi ke pasar Singapura.
“Aspirasi untuk menjadi pemain local di sektor pengelolaan limbah dan energi bersih ini menegaskan transformasi TBS menuju perusahaan, yang sepenuhnya fokus pada bisnis hijau yang berkelanjutan, sekaligus membawa nama Indonesia ke kancah internasional dalam transisi energi bersih,” ujar Juli dalam Paparan Publik di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025
Baca Juga:
DPR Minta Pengusaha Travel Tak Panik soal Umrah Mandiri, Ini Alasannya
Pada term II- 2025, TBS Power meluncurkan identitas baru CORA Setting, menggantikan Sembcorp Setting di Singapura. Melalui CORA Setting, perseroan memperluas kapabilitas limbah menjadi energi di tingkat regional dan mempercepat transfer teknologi ke Indonesia.
CORA Setting saat ini didukung lebih dari 700 karyawan dan 300 kendaraan operasional, menjalankan layanan pengumpulan, daur ulang, insinerasi, serta pemulihan sumber daya berbasis electronic untuk meningkatkan efisiensi dan kepatuhan lingkungan.
Baca Juga:
Hamish Daud Diisukan Numpang Hidup, Intip 10 Sumber Kekayaan Raisa
Juli mengatakan tahun 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat fondasi bisnis hijau, yang mana perseroan telah menuntaskan fase transformasi dan saat ini fokus pada penguatan operasional di seluruh pilar hijau. “Dengan kas yang kuat, struktur keuangan yang sehat, dan arah strategi yang jelas, TBS siap melangkah ke fase optimalisasi profitabilitas dan sinergi antar pilar pada 2026,” ujar Juli.
Sementara itu, lini bisnis lain perseroan yaitu Electrum memperluas ekosistem transportasi rendah emisi, yang mana per September 2025 lebih dari 6 400 motor listrik telah beroperasi dengan dukungan lebih dari 360 stasiun penukaran baterai (BSS), meningkat 25 persen dibandingkan term sebelumnya.
BSS yang tersedia juga telah mendukung aktivitas penukaran baterai lebih dari 850 ribu kali per bulan, yang membantu menekan emisi karbon lebih dari 25 lot CO ₂ per hari, sekaligus meningkatkan efisiensi biaya operasional mitra pengemudi.
Halaman Selanjutnya
Pada pilar energi terbarukan, PLTMH Sumber Jaya (6 MW) yang mulai beroperasi pada awal 2025 memberikan kontribusi stabil terhadap bauran energi bersih perseroan.
 
 
