Percepatan Eliminasi Tuberkulosis, Bobby Nasution Teken Komitmen Bersama dengan Tujuh Gubernur Lainnya

Selasa, 26 Agustus 2025 – 20: 56 WIB

Viva – – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution berkomitmen mempercepat pemberantasan Tuberkulosis (TBC). Komitmen ini diwujudkan lewat penandatanganan Komitmen Percepatan Tercapainya Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia.

Baca juga:

Mendagri Tito: Kunci Utama Penanganan TBC Adalah Keseriusan Kepala Daerah

Keterangan Foto: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menghadiri dan menandatangani Komitmen Percepatan Tercapainya Eliminasi Tuberkulosis, bersama dengan tujuh Gubernur lainnya di Gedung Sasana Bhakti Praja Lantai 3, Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/ 8/2025

Baca juga:

Serius Tangani Hama Lalat Buah, Gubernur Bobby Nasution Tekankan Tiga Hal Ini

Ada delapan provinsi yang menandatangani komitmen bersama ini yaitu Sumut, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan (Sulses). Kedelapan provinsi ini memiliki beban tertinggi dalam penuntasan tuberkulosis.

“Saya dengan tujuh gubernur lainnya berkomitmen kuat untuk mengeliminasi TBC, tentu ini perlu kerja sama dengan semua pihak, terutama bupati/walikota agar penyelesaian yang kita lakukan bisa cepat dan masif,” kata Bobby Nasution, usai menghadiri Online forum Delapan Gubernur Penuntasan Tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja (SBP) Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta, Selasa (26/8

Baca juga:

Atasi Persoalan TBC, Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Otoritas Lakukan Penanganan

Ada delapan komitmen yang ditandatangani delapan gubernur, terkait pengentasan TBC yang merupakan salah satu program prioritas Presiden RI. Poin pertama, memasukkan indikator TBC ke RPJMD, kemudian mengkoordinir kegiatan penanggulangan TBC, peningkatan standar pelayanan TBC (SPM), menemukan kasus, pendataan kasus, pengobatan untuk pencegahan, membuat kebijakan dan mencapai target indikator.

“Dari komitmen tersebut ada target indikator yang harus kita capai seperti menemukan kasus 90 %, SPM 100 %, kasus sensitif obat, kasus resisten obat, terapi untuk pecegahan dana lainnya, ini bukan pekerjaan yang mudah, jadi harus kita kerjakan bersama, dengan teliti dan cepat,” kata Bobby Nasution.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan penanganan TBC di Indonesia. Berdasarkan information Global Consumption Record 2024, Indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC, yakni 1 090 000 kasus dengan kematian sekitar 125 000 orang.

“Kalau di delapan provinsi ini bisa kita tekan, angkanya (kasus TBC Indonesia) akan berkurang jauh, jadi siap-siap nanti akan kami tagih, pada waktu pertemuan selanjutnya,” kata Tito Karnavian.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, rata-rata kasus kematian TBC di Indonesia adalah dua orang dalam lima menit. Oleh karena itu, tugas utama dalam penanganan TBC adalah menemukan orang yang terinfeksi secepatnya.

“Sama seperti covid, kita menemukan dulu yang sakitnya siapa, karena dia penyakit menular, kalau tidak kita temuan, dia akan nular ke semua orang, setelah itu kita beri obat selama dua minggu, agar dia tidak nularin dulu, kemudian dilanjutkan dengan pengobatan enam bulan,” kata Budi Gunadi Sadikin.

Hadir pada pertemuan ini Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Kepala Staf Presiden AM Putranto, serta jajaran kementerian terkait. Hadir juga kedelapan gubernur yang menandatangani komitmen bersama dan OPD terkait secara virtual dari seluruh Indonesia.

Halaman Selanjutnya

“Kalau di delapan provinsi ini bisa kita tekan, angkanya (kasus TBC Indonesia) akan berkurang jauh, jadi siap-siap nanti akan kami tagih, pada waktu pertemuan selanjutnya,” kata Tito Karnavian.

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber