memuat …
Ada perbedaan mendasar ketika melakukan mandi junub dan mandi besar setelah haid yang wajib muslimah ketahui. Foto ilustrasi/ist
Menurut ustadz dr Raehanul Bahraen, di laman pribadinya dijelaskan, tata cara kedua mandi besar di atas secara umum sama, sejak awal hingga akhir. Yang membedakan adalah pada mandi besar setelah haid diwajibkan bagi para wanita untuk melepaskan jalinan rambutnya jika jalinan tersebut bisa menghalangi air sampai ke kulit kepalanya, lalu ketika membersihkan kepalanya dia menekan-nekan kepalanya supaya air tersebut lebih meresap ke dalam hingga merata mengenai dasar kulit kepala.
https://www.youtube.com/watch?v=LogDxontoqo
“Lainnya adalah dianjurkan untuk membersihkannya dengan memakai pembersih seperti sabun atau hair shampoo di zaman sekarang,” ungkap dai yang juga seorang dokter ini.
Baca juga: Tata Cara dan Niat Mandi Haid dan Junub Bersamaan
Sedangkan dalam mandi mandi setelah kontak, seorang wanita tidak wajib melepaskan rambutnya karena akan sangat dijiplak jika dilakukan berulang kali. Ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Umm Salamah Radhiyallahu ‘Anha. Dikatakan,
Saya berkata, “Utusan Tuhan maka air akan dipecahkan pada Anda dan Anda akan dimurnikan
“Aku berkata: “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita, aku menguatkan jalinan rambutku (kepang), maka apakah aku harus menguraikannya ketika mandi junub?” Beliau bersabda: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330
Sedangkan mandi besar setelah haid umumnya hanya dilakukan sebulan sekali, tidak akan merepotkannya. Berbeda dengan mandi janabah setelah berhubungan yang bisa dilakukan berulang kali. Terutama pengantin baru yang bisa jadi lebih sering mandi sehingga akan sangat merepotkannya jika harus mengurai ikatan rambutnya setiap kali dia mandi. Wallahu A”lam
Baca juga: Mandi Wajib untuk Pria dan Wanita, Bacaan Niat Beserta Tata Caranya
(wid)