Presiden AS Donald Trump sekali lagi menegaskan kembali bahwa gencatan senjata Asia Barat berlaku dan tidak boleh dilanggar.
Dalam sebuah uploading tentang kebenaran sosial, presiden AS menulis, “Gencatan senjata sekarang berlaku. Tolong jangan melanggarnya! Donald J. Trump, presiden Amerika Serikat.”
Sebelumnya, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyetujui “gencatan senjata yang lengkap dan overall,” dalam apa yang akan mengakhiri konflik hanya beberapa jam setelah Teheran menargetkan pangkalan udara Amerika di Timur Tengah. Dalam sebuah jabatan sosial yang sebenarnya, Trump mengatakan Israel dan Iran kemungkinan akan bertukar pukulan akhir selama enam jam ke depan sebelum kesepakatan akan berlangsung pada hari Selasa.
“Iran akan memulai gencatan senjata dan, pada jam ke- 12, Israel akan memulai gencatan senjata dan, pada jam ke- 24, seorang pejabat akhir dari perang 12 hari,” katanya.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al Thani mendapatkan persetujuan Iran atas gencatan senjata yang diolah AS dalam konflik dengan Israel, Ani melaporkan, mengutip seorang resmi yang diberi pengarahan tentang negosiasi.
PM Al Thani memperoleh perjanjian Teheran selama panggilan telepon dengan pejabat Iran, Ani melaporkan. Percakapan itu mengikuti komunikasi Presiden Donald Trump dengan Emir Qatar, di mana Trump memberi tahu dia bahwa Israel telah menerima proposition gencatan senjata dan meminta bantuan Doha dalam meyakinkan Teheran untuk menyetujui kesepakatan itu, seperti yang dilaporkan oleh ANI.
Tepat setelah pengumuman itu, Iran kembali meluncurkan rudal ke Israel. Ani melaporkan bahwa 4 orang tewas di Beersheba dan beberapa orang terluka dalam sebuah bangunan perumahan di kota selatan.
Konflik dimulai pada 13 Juni ketika Israel meluncurkan serangan udara besar -besaran di situs militer dan nuklir Iran, dengan nama sandi “Operasi Bangkit Lion”. Sebagai pembalasan, Korps Penjaga Revolusi Islam Iran (IRGC) memprakarsai kampanye drone dan rudal skala besar yang disebut ‘Operasi Real Assurance 3 ‘, yang menargetkan fasilitas produksi bahan bakar jet tempur Israel dan pusat-pusat pasokan energi.
Ketegangan meningkat lebih lanjut setelah AS melakukan serangan udara presisi pada Minggu pagi pada tiga fasilitas nuklir Iran utama di bawah “Operasi Twelve o’clock at night Hammer.” Iran membalas dengan meluncurkan beberapa rudal di instalasi militer AS di Qatar dan Irak, termasuk Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar-pangkalan militer AS terbesar di wilayah tersebut.
(Dengan input dari ani)