Selasa, 13 Mei 2025 – 17: 26 WIB

Washington, Viva — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Riyadh, pada Selasa pagi, 13 Mei 2025, dalam kunjungan resmi ke Timur Tengah yang berlangsung selama empat hari.

Baca juga:

Arab Saudi jadi Negara Pertama yang Dikunjungi Trump di Timur Tengah, Ada Deal Jet Tempur?

Lawatan ini dimulai dengan sambutan langsung dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), menandai dimulainya agenda strategis dan ekonomi yang padat di kawasan Teluk.

Trump tak datang sendiri. Ia didampingi sejumlah tokoh penting dunia bisnis AS, termasuk chief executive officer Tesla dan penasihat Presiden, Elon Musk.

Baca juga:

BPH: Masyarakat Jangan Mudah Tergiur Tawaran Haji tanpa Visa Resmi

Rombongan ini akan menghadiri Forum Investasi Saudi-AS di Riyadh, sebelum melanjutkan perjalanan ke Qatar pada Rabu, 14 Mei 2025, dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis, 15 Mei 2025

Trump Disambut Pangeran MBS di Arab Saudi (Doc: AP)

Trump Disambut Pangeran MBS di Arab Saudi (Doc: AP)

Foto:

  • Viva.co.id/ natania longdong

Baca juga:

Tarif Impor Turun Tak Bikin Mobil Listrik China Sejahtera

Menariknya, Trump juga membuka kemungkinan kunjungan kejutan ke Turki pada hari Kamis, dengan tujuan memfasilitasi pertemuan tatap muka antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Melansir dari Alarabiya, jika terlaksana, ini bisa menjadi terobosan baru dalam konflik berkepanjangan antara kedua negara.

Kunjungan luar negeri ini merupakan yang kedua sejak Trump kembali menjabat, sebelumnya ia sempat bertolak ke Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

Lawatan kali ini berlangsung di tengah tekanan geopolitik global dari perang di Ukraina hingga krisis kemanusiaan di Gaza.

Trump juga mendorong gencatan senjata baru di Gaza dan mekanisme bantuan kemanusiaan yang lebih efektif.

Ia mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, agar membuka jalan bagi kesepakatan damai yang lebih permanen.

Di sisi lain, negosiator AS dan Iran baru saja menggelar pertemuan tertutup di Oman untuk membahas potensi kesepakatan nuklir baru. Trump memperingatkan bahwa jika diplomasi gagal, aksi militer terhadap Teheran bukan hal yang mustahil.

Namun, masalah ini bukan fokus utama dari kunjungan ini. Schedule utama Trump di Bay Location adalah ekonomi.

Halaman Selanjutnya

Kunjungan luar negeri ini merupakan yang kedua sejak Trump kembali menjabat, sebelumnya ia sempat bertolak ke Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

Halaman Selanjutnya


Tautan sumber