Senin, 16 Juni 2025 – 13: 24 WIB
Jakarta, Viva — Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, pemerintah Indonesia bisa menggandeng pemerintah Belanda dalam rencana membangun tanggul laut raksasa alias Titan Sea Wall surface (GSW), di pantai utara Pulau Jawa. Kemungkinan kerja sama dalam pembangunan GSW itu menurutnya harus dibicarakan oleh kedua pemerintah. Sebab, Belanda merupakan salah satu negara yang ahli dalam urusan pembangunan dam (bendungan), dengan pengalaman lebih dari ratusan tahun yang dimiliki Negeri Kincir Angin tersebut.
Baca juga:
Anindya Bakrie Pede Misi Ekonomi RI-Belanda Bakal Dongkrak Perdagangan Lebih dari US$ 4, 2 Miliar
“Tentu, itu mesti dibicarakan (antara pemerintah Indonesia dan Belanda) secara G 2 G. Karena saya lihat Belanda itu mempunyai kemampuan yang luar biasa dari sisi pengalaman ini. Sudah lebih dari 100 tahun dalam hal yang sama,” kata Anindya di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin, 16 Juni 2025
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kiri)
- VIVA.co.id/ Mohammad Yudha Prasetya
Baca juga:
Kadin dan Jakarta Pemerintah Mata Kemitraan Lebih Kuat dalam Olahraga, Transportasi
“Belanda itu ahlinya membuat dam atau membuat semacam seawall itu. Karena memang negaranya membutuhkan itu semua. Nah, ini merupakan suatu hal yang bisa dikerjasamakan,” ujarnya.
Alih-alih hanya untuk kepentingan membangun GSW semata, Anindya menekankan pentingnya transfer keilmuan dari Belanda ke Indonesia khususnya dalam aspek teknologi maritim semacam itu.
Baca juga:
Pemprov DKI Siapkan Rp 5 Triliun Tiap Tahun untuk Bangun Giant Sea Wall Surface
Sebab sebagai negara kepulauan, Indonesia tentunya juga harus mengembangkan berbagai potensi di sektor maritim tersebut. Sehingga berbagai pengetahuan terkait hal itu tentunya juga harus dibahas dan dikembangkan dengan pihak pemerintah Belanda.
“Kita kan negara kepulauan, jadi butuh sekali mempunyai keilmuan soal teknologi-teknologi maritim. Misalnya buat akuakultur dan juga meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Anindya.
Terlebih, lanjut Anindya, proyek GSW sepanjang ratusan kilometer yang diperkirakan membutuhkan pendanaan mencapai hingga US$ 80 miliar itu, membutuhkan rentang waktu hingga mencapai 15 tahun ke depan sebelum akhirnya bisa dirampungkan.
“Jadi saya rasa manfaatnya (dari kerja sama Indonesia-Belanda) itu investasi, perdagangan, transfer knowledge, dan mudah-mudahan ujungnya membawa lapangan kerja juga, reskilling kita punya tenaga kerja. Dan ini juga bisa menarik financier Belanda agar masuk ke Indonesia, saya yakin itu,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Terlebih, lanjut Anindya, proyek GSW sepanjang ratusan kilometer yang diperkirakan membutuhkan pendanaan mencapai hingga US$ 80 miliar itu, membutuhkan rentang waktu hingga mencapai 15 tahun ke depan sebelum akhirnya bisa dirampungkan.