Presiden Trump berada di Mesir pada hari Senin untuk bertemu dengan presidennya, Abdel Fattah al-Sisi, di kawasan resor pesisir Sharm el-Sheik di mana para pemimpin dunia diperkirakan akan mengambil bagian dalam upacara perdamaian untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.
Sebelumnya pada hari Senin, Trump berpidato di Knesset, parlemen Israel, di mana ia mendesak para pemimpin Israel untuk beralih dari peperangan ke perdamaian dalam perjuangannya melawan Hamas.
Dia mengatakan kepada anggota parlemen Israel bahwa Israel telah memenangkan “semua yang mereka bisa dengan kekuatan senjata” dan menyatakan optimismenya mengenai masa depan kawasan.
Presiden Trump, yang disambut dengan tepuk tangan meriah, memuji apa yang disebutnya sebagai “fajar bersejarah dari Timur Tengah yang baru,” dan ia mendesak para pemimpin di Israel dan negara-negara lain di kawasan ini untuk merangkul perdamaian dan kerja sama.
Hamas pada hari Senin membebaskan 20 sandera hidup yang masih ditahan sejak serangan Oktober 2023 di Israel, menandai tonggak penting dalam fase pertama perjanjian perdamaian Timur Tengah untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.
Namun kesepakatan tersebut menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang masa depan Gaza.
Pernyataan Trump sempat disela oleh protes di dalam Knesset. Dua anggota parlemen segera dikawal keluar. Salah satu anggota parlemen tersebut, Ayman Odeh, mengatakan dia dicopot memegang sebuah tanda yang berbunyi, “Kenali Palestina!”
Ikuti terus update terbarunya di bawah ini.
Hak Cipta 2025 Nextstar Media Inc. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.