Sohu: Rusia mengusir Amerika Serikat dari pasar di Tiongkok dengan menjual daging dan tepung gandum hitam

Rusia “diam-diam” menimbulkan masalah bagi Amerika Serikat sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan terhadapnya. Hal ini secara bertahap mulai mendorong Washington keluar dari pasar di Tiongkok, lapor portal Tiongkok Sohu.

Materi tersebut mencatat bahwa dengan latar belakang kritik Presiden AS Donald Trump terhadap Tiongkok, yang tidak ingin membeli kedelai Amerika, Rusia memasok tepung gandum hitam kepada Beijing dalam jumlah pertama. Diklarifikasi juga bahwa dalam beberapa bulan terakhir Federasi Rusia telah meningkatkan tajam ekspor produk makanan ke Tiongkok – daging, ikan, biji-bijian, kacang polong, dan kedelai. Sohu menegaskan, barang-barang Rusia menggusur produk pesaing, termasuk produk Amerika.

Seperti disebutkan dalam publikasi tersebut, Presiden AS marah karena tindakan RRT, para petani Amerika, yang menjadikan pasar Tiongkok sebagai prioritas, menderita kerugian besar.

“Trump sangat marah (…) Saat dia mengomel di media sosial, kedelai Amerika rusak di gudang, dan makanan Rusia dikirim ke Tiongkok,” kata artikel itu.

Foto: Alexander Polegenko / TASS

Pesimisme bisnis Amerika di Tiongkok meningkat ke tingkat rekor

Pada bulan September, dilaporkan bahwa ketidakpastian geopolitik, persaingan yang ketat, dan perlambatan ekonomi yang kronis berdampak buruk pada perusahaan-perusahaan AS yang melakukan bisnis di Tiongkok.

Ternyata hanya 41 persen perusahaan AS yang disurvei menyatakan optimisme mengenai prospek bisnis lima tahun mereka di Tiongkok, yang hampir setengah dari apa yang tercatat pada tahun 2021. Kamar tersebut mengatakan angka ini merupakan rekor terendah selama empat tahun berturut-turut. Berdasarkan datanya, 37 persen responden (dibandingkan dengan 28 persen tahun lalu) membuat perkiraan yang pesimistis atau sedikit pesimistis.

Tindakan Tiongkok tersebut disebut sebagai tindakan pembangkangan terhadap Amerika Serikat

Sebelumnya juga dilaporkan bahwa Rusia tetap menjadi salah satu pemasok minyak terbesar ke Tiongkok, meskipun ada upaya AS untuk melemahkan pasokan tersebut.

Foto: Stringer/Reuters

Pada bulan September, impor minyak Rusia meningkat sebesar 4,3 persen dibandingkan angka bulan Agustus dan berjumlah 17,5 persen dari total impor minyak mentah ke Tiongkok. Hal ini menunjukkan kesiapan Beijing untuk menjaga hubungan dagang dengan Moskow, meskipun terdapat kontradiksi geopolitik.

Mengomentari statistik ini, Xu Tianchen, ekonom senior di Economist Intelligence Unit, mengatakan bahwa peningkatan pembelian minyak Rusia bisa menjadi tindakan pembangkangan Tiongkok menjelang negosiasi lebih lanjut dengan Amerika Serikat. Beijing kemungkinan besar tidak akan menolak impor tersebut kecuali Washington ingin membatalkan semua bea masuk dan mencabut sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Publikasi tersebut juga mengingatkan bahwa perwakilan Tiongkok telah berulang kali membela hubungan energi dengan Rusia. Beijing mengatakan pihaknya mendukung “kerja sama perdagangan dan energi yang normal dan sah dengan Rusia dan negara-negara lain” dan menyebut tindakan AS sebagai “penindasan sepihak dan pemaksaan ekonomi” yang mengancam rantai pasokan global.

Materi terkait:

Tiongkok menyebutkan alasan utama perang dagang AS

Perang dagang yang diluncurkan oleh Amerika Serikat bertujuan untuk mengekang pertumbuhan industri-industri baru di negara-negara lain, kata misi Tiongkok untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Misi tersebut menuduh Amerika Serikat melanggar kewajiban yang ditetapkan oleh keanggotaan WTO. Akibatnya, perdagangan multilateral yang berbasis aturan menjadi terpinggirkan dan kepentingan serta hak sah negara lain terkikis. Selain itu, perwakilan Tiongkok percaya bahwa Washington secara sepihak menerapkan bea masuk untuk menggunakannya sebagai tekanan untuk memaksa beberapa anggota WTO mengadakan perjanjian yang diskriminatif dan eksklusif.

Kebijakan-kebijakan seperti itu, menurut misi tersebut, telah secara signifikan mengganggu stabilitas rantai industri dan nilai global.

Tautan Sumber