Diterbitkan 23 Oktober 2025


Berlangganan

Pekan Inovasi Hutan Istanbul (IFIW), yang mempertemukan para ilmuwan, pakar dan perwakilan industri dari seluruh dunia, mengadakan panel dan diskusi pada hari Rabu mengenai pentingnya program kemitraan internasional di bidang kehutanan.

Konferensi ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kehutanan Kementerian Pertanian dan Kehutanan Turki bekerja sama dengan Forum Hutan PBB (UNFF) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Hal ini akan menjadi platform penting untuk membentuk masa depan kebijakan kehutanan global. Anadolu adalah mitra komunikasi global Pekan Inovasi Hutan Istanbul 2025.

Pertemuan yang dimulai Senin ini akan berlangsung selama lima hari dengan partisipasi 75 negara, 30 organisasi internasional dan lebih dari 400 perwakilan ahli.

Wakil Direktur Jenderal Kehutanan Ibrahim Yuzer memberikan informasi tentang proyek yang dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan sumber daya hutan Türkiye dan memadamkan kebakaran.

Yuzer mengatakan mereka melakukan pekerjaan signifikan di bidang kehutanan.

“Kami melakukan pekerjaan yang signifikan, bekerja dengan tekun untuk memadamkan kebakaran dan memperluas, mengembangkan dan melindungi hutan.”

Ia mencatat bahwa mereka menjadi tuan rumah bagi tokoh-tokoh terkemuka di Istanbul sebagai bagian dari Pekan Inovasi Hutan Istanbul, dan menambahkan bahwa isu-isu dan agenda-agenda penting dibahas dan bahwa keputusan-keputusan yang diambil serta laporan-laporan yang dihasilkan dari acara tersebut akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kehutanan di Türkiye dan secara global.

Nabil Gangi, Koordinator Subregional FAO untuk Asia Tengah dan Perwakilan FAO di Türkiye, juga menekankan pentingnya menciptakan hutan lestari, dengan mengatakan: “Saya berterima kasih kepada Türkiye karena selalu menjadi pemimpin dalam kelestarian hutan dan penghijauan.”

Gangi membahas topik-topik yang dibahas dalam dua hari pertama acara tersebut dan menyatakan bahwa sesi-sesi selanjutnya akan secara khusus membahas dampak inovasi terhadap pengelolaan dan restorasi hutan, dan juga mencatat bahwa pentingnya dialog antargenerasi di sektor kehutanan akan dibahas.

Ewald Rametsteiner, Wakil Direktur Divisi Kehutanan FAO, mengatakan bahwa hutan membutuhkan sumber daya yang sangat kuat dan terbarukan untuk beradaptasi dengan masa depan dan hutan harus beradaptasi terhadap risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Memberikan informasi mengenai risiko yang dihadapi hutan, Rametsteiner mengatakan: “Ada peningkatan kebutuhan akan sumber daya dan material serta risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Kita menghadapi risiko besar yang kita semua tahu. Kita perlu menjadikan hutan sebagai pusat perhatian. Kita mempunyai peluang untuk bersama-sama membentuk masa depan di bidang ini. Planet kita harus layak huni bagi semua makhluk hidup dan masyarakat.”

Ia menambahkan, FAO siap mendukung anggotanya di bidang kehutanan.

“Kerja sama perlu kita perkuat. Peningkatan kesadaran, pengembangan budaya inovasi, dan peningkatan kapasitas adalah hal yang penting,” ujarnya.

Tautan Sumber