Serangan ini menyusul perintah Menteri Pertahanan Israel agar militer ‘bertindak tegas’ terhadap kota Palestina tersebut.

Pasukan Israel telah melakukan penangkapan massal dan memaksa puluhan keluarga meninggalkan rumah mereka di kota Qabatiya di Tepi Barat yang diduduki, pada hari kedua operasi militer besar-besaran yang diperintahkan oleh menteri pertahanan Israel.

Pasukan Israel menutup pintu masuk ke Qabatiya sambil mengumpulkan dan menginterogasi puluhan penduduk pada hari Sabtu, sumber lokal mengatakan kepada Al Jazeera. Mereka mengubah beberapa rumah menjadi pusat interogasi militer, menggusur penghuninya, menurut kantor berita Palestina Wafa.

Cerita yang Direkomendasikan

daftar 4 itemakhir daftar

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa kota tersebut diberlakukan “jam malam penuh”.

Tindakan keras ini menyusul perintah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, untuk “bertindak tegas… terhadap desa Qabatiya”, di mana ia mengklaim bahwa warga Palestina yang dituduh melakukan serangan penikaman dan penabrakan mobil di Israel utara berasal dari desa tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, militer Israel mengatakan telah mengerahkan pasukan dari berbagai divisi, bersama dengan polisi perbatasan dan anggota dinas keamanan Shin Bet, ke Qabatiya. Dikatakan bahwa pasukan telah menggerebek rumah tersangka penyerangan dan bersiap untuk menghancurkannya.

Kelompok hak asasi manusia telah lama mengutuk praktik Israel yang menghancurkan rumah keluarga warga Palestina yang dituduh melakukan serangan terhadap warga Israel, dan menggambarkannya sebagai bentuk hukuman kolektif yang ilegal.

Militer Israel mengklaim pasukannya akan “memindai lokasi tambahan di desa tersebut” dan “bekerja untuk menangkap orang-orang yang dicari dan menemukan senjata”.

“Ada rasa takut di kalangan masyarakat kota,” kata seorang warga kepada Al Jazeera. “Ada ancaman Israel dan hasutan Israel.”

Serangan militer Israel pada hari Sabtu juga meluas ke tempat lain di Tepi Barat yang diduduki, termasuk ke beberapa desa di sekitar Ramallah dan Hebron, Wafa melaporkan. Pasukan Israel menyerang dan menangkap delapan orang dari kota Dura, Abda dan Imreish dekat Hebron, menurut kantor berita tersebut.

Serangan dan serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki hampir terjadi setiap hari selama perang genosida Israel di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, otoritas Israel telah menangkap hampir 21.000 warga Palestina. Pada tanggal 1 Desember, sekitar 9.300 tahanan Palestina berada di penjara-penjara Israel, lebih dari sepertiga dari mereka ditahan tanpa tuduhan.

Tahanan Palestina telah disiksa, dilecehkan secara seksual dan bahkan dibunuh dalam tahanan.

Tautan Sumber