Rabu, 30 Juli 2025 – 19: 41 WIB
Viva – – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan tinjauan kerja ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), blok migas terbesar di Indonesia, pada Selasa 29 Juli 2025 Didampingi oleh Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, peninjauan dilakukan untuk melihat langsung implementasi inovasi dan teknologi operasional dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Zona Rokan.
Baca juga:
Pengakuan Ton Of Money Global, Dorong Pertamina Wujudkan Asta Cita Swasembada Energi
Keterangan Foto: Dirut PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan tinjauan kerja ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Selasa (29/ 7/2025 Didampingi Wakil Direkrut Utama Pertamina Oki Muraza, peninjauan dilakukan untuk melihat langsung implementasi inovasi dan teknologi CEOR di Minas dan EOR di Duri.
Baca juga:
Optimalkan Pemenuhan BBM Jember, Pertamina Kirim Pasokan Lintas Region
Wakil Direktur Pertamina (Persero) Oki Muraza mengapresiasi segenap upaya para perwira PHR dalam meningkatkan produksi minyak. Dengan inovasi, kerja keras dan kolaborasi yang strong, pelbagai inisiatif yang telah diimplentasikan akan memberikan kontribusi signifikan bagi pencapaian target produksi minyak nasional.
“Tentunya kita berharap bisa mendukung pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dan mengejar target 1 juta barel 2030 Dengan pengembangan teknologi dan inisiatif ini, mudah-mudahan PHR bisa meningkatkan produksi minyak dan menjadi nomor satu di Indonesia,” ucapnya.
Baca juga:
Langkah Pertama Alas Kaki Lokal Menjejak Dunia: UKM Mojokerto Gandeng Ratusan Perajin Sepatu Ekspor ke Pasar Global
Direksi Pertamina mengawali kunjungan dengan mendatangi fasilitas Chemical Improved Oil Healing (CEOR) Surfactant di Minas. Di lokasi ini, Simon Aloysius Mantiri dan Oki Muraza menerima pemaparan mendalam mengenai perkembangan proyek CEOR Surfactant.
Di mana, proyek CEOR lapangan minas di Location A Stage- 1 tengah bersiap injeksi cairan kimia ke storage tank. Dengan penerapan teknologi injeksi antacid surfactant -polymer dapat memberikan penambahan recuperation factor sebesar 17 – 22 persen. Hal ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan perolehan minyak secara keseluruhan.
PHR juga telah melakukan injeksi perdana surfaktan PHR 24 untuk Proyek Balam South Simple Surfactant Flood atau SSF Stage- 1 (Pattern353 Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif PHR dalam menerapkan teknologi CEOR yang dikembangkan oleh para perwira PHR.
“Proyek ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan berupa tambahan cadangan minyak di PHR. Inisiatif ini juga mendukung penguatan ketahanan energi nasional melalui pengembangan formulasi dan pemanfaatan teknologi blending yang sepenuhnya berasal dari dalam negeri,” kata VP S-EOR Regional 1 PHR, Syaiful Maarif.
Direksi Pertamina juga melakukan peninjauan dan melihat langsung perkembangan proyek Heavy steam Flooding di Duri. Dimana sebelumnya, PHR telah berhasil melaksanakan placed on Injection (POI) pertama pada proyek Enhanced Oil Recuperation (EOR) atau steam flooding di lapangan North Duri Development (NDD) A 14
Keberhasilan itu sekaligus menjadi tonggak penting dalam pengembangan lapangan minyak di Zona Rokan. Vapor flooding lapangan NDD A 14 diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan cadangan dan produksi minyak di Zona Rokan.
Adapun proyek steam flooding di lapangan NDD A 14 merupakan bagian dari strategi PHR untuk mengoptimalkan potensi tank minyak di Blok Rokan melalui teknologi EOR. Metode tersebut dijalankan dengan menginjeksikan uap ke dalam tank. Dengan begitu, viskositas minyak akan berkurang sehingga lebih mudah mengalir dan dapat diproduksikan.
Lapangan NDD A 14 merupakan pengembangan location steam flood baru setelah alih kelola WK Rokan oleh Pertamina. Proyek vapor flooding NDD A 14 berjalan dua tahap. Terdapat 47 sumur produksi dengan 15 sumur injeksi tahap I, dan 34 sumur produksi dengan 12 sumur injeksi di tahap II.
Vice President Corporate Interaction PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, tinjauan kerja ke wilayah operasional menjadi agenda rutin manajemen Pertamina untuk melihat secara langsung kondisi operasional di lokasi, sekaligus mempererat hubungan yang harmonis antara manajemen dengan Perwira Pekerja Pertamina. Dengan tinjauan kerja, diharapkan Perwira semakin strong dan dapat meningkatkan produktivitas Pertamina.
“Dalam mencapai target ketahanan energi nasional, sesuai visi Asta Cita Pemerintah, Pertamina berupaya meningkatkan produksi sekaligus inovasi energi. Salah satunya melalui tinjauan kerja, sehingga diharapkan seluruh Perwira Pertamina dapat meningkatkan kinerjanya,” ujar Fadjar.
Halaman Selanjutnya
Di mana, proyek CEOR lapangan minas di Area A Stage- 1 tengah bersiap injeksi cairan kimia ke tank. Dengan penerapan teknologi injeksi alkali surfactant -polymer dapat memberikan penambahan recuperation factor sebesar 17 – 22 persen. Hal ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan perolehan minyak secara keseluruhan.