menu

Pihak berwenang Pakistan dilaporkan menulis surat kepada rekan -rekan India mereka beberapa kali sejak April untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk menangguhkan Perjanjian Perairan Indus, kata sumber pada hari Jumat.

India telah mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan Perjanjian Perairan Indus (IWT) tahun 1960 dengan Pakistan pada 23 April – sehari setelah setidaknya 26 orang tewas dalam serangan teror Pahalgam.

Kementerian Luar Negeri kemudian mengatakan bahwa Perjanjian Perairan Indus akan diadakan di “Abeyance” sampai Pakistan secara ireversibel mengakhiri dukungannya untuk terorisme lintas batas.

Lebih dari sebulan kemudian, Zaman Hindustan melaporkan bahwa sekretaris sumber daya air Pakistan Syed Ali Murtaza mengirim empat surat ke kementerian Jal Shakti India sejak saat itu, mendesak peninjauan keputusan untuk menangguhkan perjanjian tersebut.

Tidak segera jelas kapan surat -surat itu dikirim, tetapi seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa tiga surat ditulis setelah Operasi Sindoor, tambah laporan itu.

Sumber memberi tahu Zaman Hindustan Bahwa pihak Pakistan terus mengklaim bahwa perjanjian itu tidak dapat ditangguhkan secara sepihak oleh India dan bahwa penangguhan tersebut melanggar ketentuan pakta.

Surat -surat itu dikatakan sebagai tanggapan terhadap pemberitahuan formal pada 24 April dari Sekretaris Sumber Daya Air India Debashree Mukherjee kepada rekannya Pakistan tentang keputusan untuk menjaga perjanjian itu tetap dalam penundaan.

Mukherjee dilaporkan telah menulis: “Kewajiban untuk menghormati perjanjian dengan itikad baik adalah hal mendasar bagi sebuah perjanjian. Namun, apa yang telah kita lihat malah adalah terorisme lintas batas yang berkelanjutan oleh Pakistan yang menargetkan wilayah Uni India Jammu dan Kashmir.”

Sejauh ini belum ada tanggapan oleh India terhadap surat -surat Pakistan. Sumber, bagaimanapun, mengklaim bahwa India “tetap teguh pada keputusannya.”

Juru bicara Kementerian Urusan Eksternal Randhir Jaiswal menegaskan pada 29 April bahwa negara itu tidak akan terlibat dalam pembicaraan dengan Pakistan sampai tetangga itu “secara kredibel dan tidak dapat ditarik kembali menghalangi terorisme lintas batas.”

Menurut laporan itu, pihak India telah berhenti berbagi semua data yang terkait dengan aliran sungai barat – Indus, Jhelum, dan Chenab – yang dialokasikan untuk Pakistan di bawah perjanjian 1960

Para pemimpin Pakistan mengatakan sebelumnya pengurangan aliran air yang diizinkan di bawah Perjanjian Perairan Indus akan dipandang sebagai “tindakan perang.”

Perjanjian Perairan Indus telah selamat dari empat perang antara India dan Pakistan sejak penandatanganannya pada tahun 1960, menjadikan ini pertama kalinya pakta itu ditangguhkan.

Tautan sumber