Kementerian Eksternal Urusan (MEA) telah menolak pos viral yang mencari sumbangan untuk menyelamatkan Nimisha Priya, perawat Kerala di hukuman mati di Yaman dan mengatakan itu ‘palsu’.
“Kami telah melihat klaim yang dibuat di media sosial mencari kontribusi moneter ke dalam rekening bank yang ditunjuk GOI dalam kasus Nimisha Priya,” MEA membahas viral pos, dan berkata, “Ini adalah klaim palsu.”
Ini terjadi setelah penginjil dan pendiri Global Peace Campaign Dr Ka Paul mencari sumbangan untuk menyelamatkan Nimisha dalam “Akun Pemerintah India”. Dia bilang mereka membutuhkan 8 3 crore.
Perawat, yang berasal dari Kollengode di distrik Palakkad Kerala, dinyatakan bersalah membunuh warga negara Yaman pada Juli 2017
Eksekusi warga India berusia 38 tahun itu dijadwalkan untuk 16 Juli, tetapi ditunda setelah intervensi pejabat India.
Dia saat ini diajukan di penjara di Sana’a, ibu kota Yaman yang berada di bawah kendali Houthi yang didukung Iran.
Pada 14 Agustus, Mahkamah Agung diberitahu bahwa “tidak ada ancaman langsung” terhadap Nimisha.
“Negosiasi sedang berlangsung. Sampai sekarang tidak ada ancaman langsung. Mohon menunda empat minggu. Semoga, semuanya akan berakhir pada saat itu,” kata penasihat untuk organisasi pemohon Save Nimisha Priya International Activity Council.
Penasihat pemohon sebelumnya mengatakan kepada pengadilan puncak bahwa pembayaran uang darah kepada keluarga almarhum, yang diizinkan berdasarkan undang -undang Syariah, dapat dieksplorasi. Dia mengatakan keluarga korban mungkin memaafkan Priya jika uang darah dibayarkan.
Dilaporkan, India tidak memiliki kehadiran diplomatik di Yaman, dan diplomat dalam misi India di Arab Saudi sedang menyelidiki masalah ini.
Pembaruan palsu lainnya
Baru -baru ini, beberapa laporan mengklaim bahwa hukuman mati telah dicabut dan kesepakatan telah dicapai untuk pembebasannya. Namun, juru bicara MEA Randhir Jaiswal mengatakan mereka palsu.
“Laporan seperti itu salah. Ini adalah masalah sensitif dan kami mendesak semua pihak untuk menjauh dari informasi yang salah,” katanya.
Apa kasus Nimisha Priya?
Pada tahun 2020, pengadilan Yaman memberinya hukuman mati dan Dewan Yudisial Tertinggi negara itu menolak bandingnya pada November 2023
Pada 17 Juli, India mengatakan bahwa pihaknya berhubungan dengan otoritas Yaman serta negara -negara ramah tertentu sebagai bagian dari upaya untuk mencapai “solusi yang saling menyenangkan” dalam kasus ini.
Menurut dokumen pengadilan Yaman, Priya diduga membius dan membunuh Talal Abdo Mahdi pada Juli 2017