Minggu, 31 Agustus 2025 – 08: 42 WIB
Jakarta, Viva — Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Dedi Prasetyo membenarkan adanya arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas perusuh, jika menerobos masuk dan merusak markas komando Kepolisian.
Baca juga:
Sentil Polri yang Larang Warga Live Tiktok saat Demo, Najwa Shihab: Kamera Publik Harusnya Jadi Cermin
Pernyataan Wakapolri Dedi ini merespons viralnya video Kapolri yang memerintahkan menindak tegas pelaku kerusuhan.
Dedi membenarkan keaslian video tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas yang telah diambil aparat.
Baca juga:
Minta Maaf Sudah Terlambat, Penampakan Rumah Mewah Eko Patrio Habis Dijarah Massa
Menurut Dedi, negara tidak boleh kalah terhadap aksi-aksi anarkis yang mengancam institusi kepolisian.
Massa membakar dua system bus polisi di markas gegana
- Antara/ Fiananda Sjofjan Rassat
Baca juga:
Polri Pastikan Atasi Aksi Anarkis Sesuai Aturan, Utamakan Keselamatan Rakyat
“Ya, saya juga perintahkan, masyarakat yang menerobos Mako Polri harus ditindak tegas dan terukur. Karena Mako Polri adalah representasi dari negara kita,” tegas Dedi dalam keterangannya, Minggu 31 Agustus 2025
Menurutnya, tindakan perusakan terhadap markas kepolisian bukan hanya menyerang institusi, tetapi juga simbol negara.
“Perusuh harus diambil tindakan tegas. Kalau Polri runtuh, maka negara akan runtuh,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban, persatuan, dan perdamaian di Indonesia.
“Mari sama-sama kita jaga persatuan dan kesatuan, serta kedamaian untuk Indonesia. Negara tidak boleh kalah dengan perusuh yang merusak Mako Polri,” tutup Dedi.
Pernyataan keras dari Wakapolri ini menjadi penegasan bahwa aparat keamanan tidak akan tinggal diam terhadap upaya-upaya yang mengancam stabilitas nasional dan kewibawaan institusi negara.
Seperti yang diketahui, aksi massa belakangan ini sudah mulai memanas. Sekelompok massa melakukan kerusuhan dan menyerbu markas-markas kepolisian di berbagai wilayah. Tak hanya itu, massa juga melakukan upaya pembakaran di Mapolres, Mapolsek hingga Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan DPRD di Jakarta dan di daerah lainnya.
Fasilitas publik seperti halte-halte bus juga dirusak dan dibakar oleh massa yang tidak bertanggung jawab.
Teranyar, rumah pribadi anggota DPR RI, Sahroni, Uya Kuya hingga Eko Patrio juga diserbu, bahkan dijarah oleh massa yang mengekspresikan amarahnya terhadap wakil rakyat.
tvOnenews/Rika Pangesti
Halaman Selanjutnya
“Mari sama-sama kita jaga persatuan dan kesatuan, serta kedamaian untuk Indonesia. Negara tidak boleh kalah dengan perusuh yang merusak Mako Polri,” tutup Dedi.