Kamis, 28 Agustus 2025 – 09: 12 WIB
Tasikmalaya, VIVA — Kecelakaan maut melibatkan tiga mobil minibus terjadi di Jalan Raya Sukamantri, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 28 Agustus 2025, dini hari.
Baca juga:
Irjen Agus Beberkan Faktor Penyebab Kecelakaan, Bukan Hanya Tugas Polisi untuk Mengurangi
Insiden ini menewaskan satu orang sopir mobil pengangkut uang dan menyebabkan enam penumpang minibus traveling mengalami luka serius.
Peristiwa bermula ketika mobil Suzuki APV dengan nomor polisi B 2243 FVC melaju kencang dari arah Tasikmalaya menuju Bandung. Saat mencoba menyalip kendaraan lain, APV tersebut beradu banteng dengan mobil pengangkut uang (verges) yang datang dari arah berlawanan.
Baca juga:
Detik-detik Kecelakaan Maut di Tol JORR, Truk Gas Nyangkut di Belakang Tronton, 1 Orang Tewas
“Mobil APV menyalip enggak dapat akhirnya adu banteng dengan mobil Verge dari arah Bandung,” kata Aip, saksi mata di lokasi kejadian.
Akibat benturan keras, mobil APV oleng dan menyenggol mobil traveling Daihatsu Luxio yang berada di jalur sama.
Baca juga:
Jet Tempur Canggih Ini Menembak Dirinya Sendiri!
Akibat kecelakaan itu, sopir mobil brinks meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara enam penumpang traveling mengalami luka serius dan segera dievakuasi ke RSUD dr. Soekardjo, Tasikmalaya, untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Korban sudah dibawa ke rumah sakit tadi pakai mobil ambulans,” ujarnya
Petugas kepolisian bersama relawan dan warga sekitar langsung melakukan evakuasi korban serta mengatur arus lalu lintas yang sempat macet panjang. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Ketiga kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan parah dan telah dievakuasi dari lokasi menggunakan truk derek.
Laporan: Denden Ahdani/tvOne Tasikmalaya
Halaman Selanjutnya
Petugas kepolisian bersama relawan dan warga sekitar langsung melakukan evakuasi korban serta mengatur arus lalu lintas yang sempat macet panjang. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
