Itu Kekuatan yang kejam di Lebanon (UNIFIL) pada hari Minggu melaporkan serangan Israel terhadap personel penjaga perdamaiannya di selatan Libanon.
Dalam sebuah pernyataan, UNIFIL mengatakan bahwa sebuah drone Israel menjatuhkan sebuah granat pada hari Sabtu, yang meledak di dekat salah satu posisi misi di Kafer Kela dan melukai ringan seorang penjaga perdamaian.
Dua drone Israel terlihat terbang di dekat lokasi sebelum ledakan, tambah pernyataan itu.
“Ini adalah serangan granat IDF (tentara Israel) yang kedua terhadap pasukan penjaga perdamaian bulan ini. Ini merupakan pelanggaran serius lainnya terhadap resolusi 1701 dan mengenai pengabaian terhadap keselamatan pasukan penjaga perdamaian yang melaksanakan mandat mereka dari Dewan Keamanan,” kata misi PBB.
Mereka memperbarui seruannya kepada tentara Israel untuk menghentikan serangan terhadap atau di dekat pasukan penjaga perdamaian PBB “yang berupaya membangun kembali stabilitas yang telah menjadi komitmen Israel dan Lebanon untuk dipulihkan.”
UNIFIL telah beroperasi di Lebanon selatan sejak tahun 1978 dan diperkuat secara signifikan berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 setelah perang tahun 2006 antara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Peperangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel dimulai pada Oktober 2023. Perang ini meningkat menjadi perang skala penuh pada September 2024, menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai 17.000 orang.
Gencatan senjata dicapai pada bulan November, namun Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari di Lebanon selatan sejak saat itu, mengklaim menargetkan aktivitas Hizbullah.
Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari Lebanon selatan awal tahun ini, namun Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.