Mesir Menteri Luar Negeri Badr Abdelatty pada hari Jumat membahas perkembangan regional dan Gencatan Senjata di Gaza upaya dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, menurut pernyataan menteri pada hari Sabtu.
Dalam pernyataannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa melalui panggilan telepon, Abdelatty berdiskusi dengan Rubio mengenai situasi di wilayah tersebut dan perkembangan positif terkait gencatan senjata di Gaza.
Diskusi tersebut membahas pengaturan pertemuan puncak mendatang mengenai Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, yang akan dipimpin bersama oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden AS Donald Trump, menurut pernyataan tersebut.
Abdelatty, menurut pernyataan itu, mengatakan: “Menyelesaikan masalah Palestina dan mencapai solusi dua negara akan menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan abadi di kawasan.”
Pada hari Rabu, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas menyetujui tahap pertama dari 20 poin rencana yang ia buat pada tanggal 29 September untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, membebaskan semua tawanan Israel yang ditahan di sana dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan bertahap pasukan Israel dari seluruh Jalur Gaza.
Kesepakatan tahap pertama mulai berlaku pada Jumat pukul 12 siang waktu setempat (09.00 GMT).
Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, dan perlucutan senjata Hamas.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan menjadikannya tidak dapat dihuni.