Diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan

Minggu, 24 Agustus 2025 – 12: 00 WIB

Yogyakarta, Viva — Misteri kematian mediator muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan semakin pelik.

Baca juga:

WA dan IG Arya Daru Tiba-Tiba Aktif, Keluarga Desak Mabes Polri Ambil Alih Kasus: Misteri Ini Harus Diungkap!

Setelah 40 hari wafat dengan kondisi tragis, yakni wajah dan kepala terlilit lakban kuning di kamar kosnya, pihak keluarga akhirnya angkat bicara. Polisi sebelumnya menyebut Arya meninggal karena bunuh diri, bahkan mengaitkan dengan temuan email yang diduga ditulis Arya tentang niat mengakhiri hidup. Namun keluarga justru membantah keras.

Kuasa hukum keluarga, Dui Librianto, menegaskan Arya bukan depresi, melainkan menderita tiga penyakit serius yang menggerogoti fisiknya dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga:

Arya Daru Tewas Mengenaskan, Keluarga Bongkar Fakta yang Diabaikan Polisi

“Pita mengetahui Daru sedang sakit kolesterol sejak sekitar 4 sampai 5 tahun ini,” kata dia dikutip dari tvOneNews, Minggu, 24 Agustus 2025

Diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan

Diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan

Foto:

  • Facebook/Aro

Baca juga:

Kuasa Hukum Bongkar Fakta Arya Daru Bahagia Dapat Promosi ke Finlandia, Polisi Malah Sebut Bunuh Diri

Lebih mengejutkan, kata Dwi, penyakit-penyakit itu bahkan berdampak pada kehidupan pribadi Arya bersama sang istri. Selain kolesterol, Arya Daru juga dikatakan menderita sakit kista ginjal dan GERD.

“Karena dampak dari sakit tersebut Daru sering kelelahan pada saat kerja dan juga pada hubungan intim suami-istri,” ujarnya

Pernyataan keluarga ini sekaligus membantah narasi kepolisian yang menyebut Arya mengakhiri hidupnya sendiri. Mereka menegaskan kondisi kesehatan Arya justru harusnya menjadi perhatian utama.

Untuk diketahui, jenazah Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025 lalu. Ia ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan lakban kuning, yang sempat menimbulkan spekulasi publik soal dugaan pembunuhan.

Namun, sejauh ini penyidik menyatakan tidak menemukan unsur pidana dalam kematian tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, disimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian Arya atau dengan kata lain Arya tewas bunuh diri.

Meski begitu, polisi masih menerima informasi lainnya terkait kasus ini apabila ada bukti baru. Sehingga, kasus ini ditegaskan polisi belum distop atau SP 3

Halaman Selanjutnya

Pernyataan keluarga ini sekaligus membantah narasi kepolisian yang menyebut Arya mengakhiri hidupnya sendiri. Mereka menegaskan kondisi kesehatan Arya justru harusnya menjadi perhatian utama.

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber