Minggu, 8 Juni 2025 – 23: 35 WIB
Jakarta, Viva – East Nusa Tenggara (NTT) adalah salah satu provinsi Indonesia yang kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi abadi. Berbagai kelompok etnis seperti Manggarai, Sikka, Memorizing, dan Timor membentuk mosaik budaya yang semarak, masing -masing dengan bahasa yang berbeda, pakaian, rumah tradisional, dan praktik upacara yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Baca juga:
Kosmetik Lokal dari NTT Kini Punya Sertifikasi BPOM: Apa Rahasianya?
Salah satu site budaya NTT yang paling terkenal adalah desa Wae Rebo tradisional di Manggarai, yang terkenal dengan rumah-rumah berbentuk kerucutnya yang disebut Mbaru Niang. Sementara itu, wilayah Maumere di Kabupaten Sikka dikenal karena tarian Hegong yang dinamis dan kain ikat tangan tangan yang indah.
Ekspresi budaya ini bukan hanya peninggalan masa lalu – mereka adalah tradisi hidup yang terus menginspirasi dan berkembang dalam kehidupan komunitas, sering dipamerkan di event dan perayaan.
Baca juga:
Diberondong 20 Pertanyaan, Wamen PU Diana Ditanya Ini Soal Korupsi Pembangunan Rumah Pejuang
Komunitas NTT sangat berakar pada nilai -nilai solidaritas dan kerja sama komunal, yang terbukti dalam upacara adat seperti Penti di Manggarai atau Hale di Sikka.
Dalam pernikahan tradisional, misalnya, proses dari proposal ke ritus upacara melibatkan komunitas yang lebih luas dan keluarga besar, menekankan pentingnya ikatan sosial dan penghormatan leluhur.
Baca juga:
Wamen PU Akui Dipanggil Kejati NTT Terkait Kasus Perumahan Eks Pejuang Timtim
Kekayaan budaya NTT lokal semakin menemukan ruang dalam acara -acara official dan contemporary, termasuk pernikahan. Ini tercermin dengan indah dalam resepsi pernikahan politisi muda Mario Pranda dan Stevi Harman, yang diadakan pada hari Sabtu, 7 Juni 2025, di Jakarta.
Resepsi mereka, yang berlangsung di gedung Tribrata, memeluk tema yang memadukan tradisi Manggarai dan Maumere – menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat dimasukkan secara bermakna ke dalam momen contemporary yang sakral.
Dekorasi menampilkan replika miniatur rumah ikon Wae Rebo, kain tenun tradisional, dan pertunjukan tarian Hegong yang menambah kehangatan dan bakat budaya yang semarak hingga malam hari. Bagi Stevi Harman, penggunaan unsur -unsur budaya bukan hanya untuk estetika, tetapi penghargaan untuk warisan.
“Kami ingin pernikahan kami tidak hanya sakral pada tingkat pribadi tetapi juga pengingat bahwa tradisi tidak dimaksudkan untuk ditinggalkan – itu harus dirayakan dengan bangga,” katanya.
Perpaduan tradisi Mangga dan Maumere melambangkan persatuan dua keluarga dan kebanggaan bersama terhadap kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur.
Halaman Selanjutnya
Resepsi mereka, yang berlangsung di gedung Tribrata, memeluk tema yang memadukan tradisi Manggarai dan Maumere – menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat dimasukkan secara bermakna ke dalam momen modern-day yang sakral.