Jumat, 20 Juni 2025 – 13: 40 WIB
Jakarta, Viva — Perjalanan hidup seorang Maia Estianty tak pernah luput dari sorotan. Setelah melewati berbagai badai dan ujian berat, terutama dalam urusan keluarga, kini Maia muncul dengan filosofi hidup yang mendalam dan menenangkan. Dalam perbincangannya bersama Deddy Corbuzier di sebuah podcast, Maia blak-blakan mengungkapkan rahasia di balik ketenangan hatinya saat ini: melepaskan kemelekatan.
Baca juga:
Isi Hati Al Ghazali, Maia Estianty Tak Hadir di Acara Ngunduh Mantu
Maia menceritakan bagaimana ia belajar hal ini dari titik terendah dalam hidupnya, yaitu ketika ia sangat sakit dan sedih karena tidak bisa bertemu dengan anak-anaknya. “Dari proses gue yang tadinya sempat sesakit, sedih enggak bisa ketemu anak-anak sampai ya itu, gue belajar melepaskan kemelekatan,” ujar Maia.
Ia menjelaskan bahwa rasa sakit itu muncul karena adanya rasa memiliki yang kuat. “Di situ tuh sesuatu yang paling gue cinta enggak ketemu tuh sakit kan, kalau kita merasa memiliki,” tambahnya. Namun, dari pengalaman itulah ia mulai memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini bukanlah miliknya sepenuhnya. “Tapi akhirnya gue belajar untuk melepaskan add-on itu, belajar bahwa itu bukan milik gue.”
Baca juga:
Ahmad Dhani Kecewa Maia Estianty Absen di Acara Ngunduh Mantu Al Ghazali dan Alyssa Daguise
Filosofi ini kini ia terapkan dalam berbagai aspek kehidupannya. “Akhirnya apapun sekarang apapun tuh gue gak mau lagi connect gitu loh,” tegas Maia. Baginya, jika seseorang tidak ikhlas dan tidak melepaskan kemelekatan, hidup akan terasa sulit dan penuh penderitaan.
Mencintai Tanpa Rasa Memiliki: Resep Ketenteraman Maia
Baca juga:
Mulan Jameela Tampil Ceria di Ngunduh Mantu Al Ghazali, Netizen: Karena Maia Estianty Tak Hadir?
Konsep ini dipegang teguh oleh Maia, tidak hanya pada anak-anaknya, tetapi juga pada pasangan, bahkan harta benda. “Sayang, cinta tetap, tapi memiliki rasa memilikinya enggak,” jelasnya. “Jadi gua ke pasangan, ke harta, ke anak-anak gua enggak mau terlalu memiliki. Karena anytime mau Tuhan ambil, terserah aja gitu loh.”
Maia percaya penuh bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Tuhan. “Karena udah gue dari titik yang segala sesuatunya tuh Tuhan yang atur. Tuhan mau datengin, mau ambil terserah,” katanya. Ia bahkan memiliki keyakinan pribadi bahwa segala sesuatu yang terlalu kita lekatkan dalam hati pasti akan dilepaskan oleh Tuhan.
“Karena kebanyakan ini yang kupelajarin, enggak tahu ya, ini yang kupelajarin dalam kehidupan, segala sesuatu yang kita affix itu pasti akan diambil sama Tuhan,” ucapnya penuh makna. Maia memberikan contoh sederhana, “Mau itu tas misalnya, wah tas gue ini brand gue gitu, enggak tahu besok aja entah dibaret, entah apa, pokoknya, sesuatu yang connect itu pasti dilepas sama Tuhan.”
Bahkan, Maia menghubungkan peristiwa kehilangan atau kesedihan dengan pelajaran ini. “Makanya kalau ada peristiwa apa tuh, ‘Oh mungkin dia terlalu affix ya.’ Sehingga dilepasin sama Tuhan, gitu loh,” ungkapnya.
Baginya, Tuhan cemburu jika manusia terlalu mendewakan atau melekatkan diri pada hal-hal duniawi. “Karena dia mendewakan apapun akhirnya Tuhan word play here cemburu. Akhirnya dilepas juga gitu loh. Itu jadi gue belajar dari situ, enggak tahu ke orang lain, itu menurut gue,” tutup Maia, menegaskan bahwa semua adalah milik Allah.
Pernyataan Maia Estianty ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana menghadapi ujian hidup. Melepaskan kemelekatan bukan berarti tidak mencintai atau peduli, melainkan memahami bahwa segala sesuatu adalah titipan, yang pada akhirnya akan kembali kepada-Nya. Filosofi ini tampaknya menjadi kunci ketenangan batin dan kebahagiaan sejati yang kini terpancar dari sosok Maia Estianty.
Halaman Selanjutnya
“Karena kebanyakan ini yang kupelajarin, enggak tahu ya, ini yang kupelajarin dalam kehidupan, segala sesuatu yang kita attach itu pasti akan diambil sama Tuhan,” ucapnya penuh makna. Maia memberikan contoh sederhana, “Mau itu tas misalnya, wah tas gue ini brand name gue gitu, enggak tahu besok aja entah dibaret, entah apa, pokoknya, sesuatu yang connect itu pasti dilepas sama Tuhan.”