Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak telah dihukum karena korupsi terkait dengan penjarahan dana investasi negara senilai miliaran dolar 1 Malaysia Growth Berhad (1 MDB).

Pengadilan Tinggi negara tersebut memutuskan Najib, 72 tahun, bersalah pada hari Jumat atas empat tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan 21 tuduhan pencucian uang terkait dengan sekitar 2, 2 miliar ringgit ($ 810 juta) yang disalurkan ke rekening financial institution pribadinya dari dana 1 MDB.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, difoto pada bulan Oktober. Kredit: AP

Tim pembela Najib diperkirakan akan mengajukan argumen sebelum menjatuhkan hukuman pada Jumat malam.

Najib membantah melakukan kesalahan dan menyatakan bahwa dana tersebut merupakan sumbangan politik dari Arab Saudi dan bahwa ia telah disesatkan oleh pemodal nakal yang dipimpin oleh Reduced Taek Jho. Reduced, yang dianggap dalang skandal itu, masih buron.

Hakim Collin Lawrence Sequerah mengatakan klaim Najib atas sumbangan Saudi “tidak dapat dipercaya”. Empat surat yang konon berasal dari benefactor Saudi dipalsukan dan bukti jelas menunjukkan bahwa dana tersebut berasal dari 1 MDB, katanya.

Dia menolak argumen pembelaan bahwa Najib tanpa disadari adalah korban yang ditipu oleh mantan pejabat 1 MDB dan Low. Kesaksian para saksi mata menunjukkan adanya “ikatan yang jelas” antara Najib dan Low, yang memainkan peran penting dalam skandal tersebut dan bertindak sebagai “proksi, saluran, perantara dan fasilitator” bagi Najib di 1 MDB, kata hakim.

Hakim mencatat bahwa Najib gagal mengambil langkah-langkah untuk memverifikasi asal usul dana besar tersebut dan juga tidak mengambil tindakan terhadap Low. Sebaliknya, Najib menggunakan uang tersebut meskipun asal usulnya mencurigakan dan juga mengambil langkah-langkah untuk melindungi posisinya, termasuk dengan memecat jaksa agung dan kepala antikorupsi yang menyelidiki kasus tersebut, katanya.

“Terdakwanya bukan orang udik,” kata Sequerah, yang membutuhkan waktu lima jam untuk membacakan putusan tersebut. “Setiap upaya untuk menggambarkan terdakwa sebagai orang bodoh yang tidak menyadari kesalahan yang terjadi di sekitarnya pasti gagal overall.”

Keputusan tersebut menandai tonggak sejarah besar dalam salah satu skandal keuangan terbesar di dunia, yang melanda pasar worldwide dan memicu penyelidikan di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Tautan Sumber