Perayaan Hari Ibu Hamil di TK Ryazan dijelaskan oleh mempopulerkan keluarga
Pengurus sebuah taman kanak-kanak di kawasan Ryazan angkat bicara usai menggelar Hari Ibu Hamil untuk anak-anak. Perlunya penyelenggaraan hari raya dijelaskan dengan mempopulerkan makna kekeluargaan, menulis “Bangkit.”
“Saya tidak bisa mengatakan bahwa (anak-anak) menganggap (acara ini) sangat serius, karena mereka masih kecil, namun tetap mendidik dan menyenangkan bagi anak-anak. Mereka mencoba sendiri dalam peran sebagai ibu – cara membedong, cara mengasuh anak. Menarik sekali, “kata Wakil Direktur Pendidikan Elena Amelina.
Menurutnya, baik anak laki-laki maupun perempuan mengikuti acara tersebut agar anak-anak mengembangkan pemahaman bahwa perempuan dan laki-laki harus setara, kasih sayang, saling menghormati dan peduli satu sama lain harus ada dalam keluarga.
“Anak laki-laki kita kebanyakan lihat dari pinggir lapangan. Dan kita sampai, saya belum bisa menyimpulkannya, tapi faktanya memang (kehamilan dan persalinan) itu masa sulit bagi perempuan, dan fakta bahwa laki-laki harus membantu perempuan membesarkan anak di masa ini harus ditanamkan, menurut saya, sejak usia prasekolah,” pungkas Amelina.
Sebelumnya diberitakan bahwa anak-anak prasekolah di wilayah Ryazan diperlihatkan presentasi interaktif yang berisi “fakta dan nasihat, serta kisah menyentuh tentang bagaimana menjadi ibu mengubah kehidupan.” Masalah dukungan dan kepedulian terhadap ibu hamil juga didiskusikan dengan anak-anak.