
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Prof. Mahfud MD, membeberkan cerita di balik lolosnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai peserta Pemilu 2024.
Mahfud menyebut bahwa awalnya PSI tidak diloloskan oleh KPU. Namun, ia turun tangan setelah mendapat permintaan langsung dari Raja Juli Antoni yang saat itu menjabat sebagai Sekjen PSI.
“Pemilu tahun 2024, sebenarnya dia tidak lolos. Tidak lolos ikut pemilu. Saya yang turun tangan,” ujar Mahfud dikutip pada Jumat (26/9/2025).
Mahfud mengatakan, kedatangan Raja Juli kepadanya sekitar 10 November 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Raja Juli mengadu bahwa keputusan KPU dianggap tidak adil karena kondisi PSI dan Partai Gelora sama, tetapi hanya Gelora yang dinyatakan lolos.
“Ini partai PSI ini tidak lolos. Kenapa tidak lolos? Kalau tidak lolos karena syarat kan tidak apa-apa. Tidak, Pak. Ini tidak adil,” Mahfud menirukan keluhan Raja Juli.
“Kenapa? Itu partai Gelora sama situasinya, tapi partai Gelora lolos, kami tidak,” tambahnya.
Mendengar hal itu, Mahfud langsung berkoordinasi dengan jajaran KPU, termasuk Ketua KPU saat itu.
Ia menegaskan, pemerintah tidak boleh mencampuri keputusan KPU, namun bila ada kejanggalan, publik akan menuding pemerintah ikut bermain.
“Saya tidak ikut campur ya. Saya ini pemerintah. Tapi kalau KPU itu tidak benar, yang dituduh pemerintah,” ucap Mahfud.
Kata Mahfud, setelah melakukan analisis, PSI dinyatakan bisa kembali masuk sebagai peserta Pemilu 2024.
Tautan Sumber