Pada hari Sabtu, Ketua Menteri Maharashtra Devendra Fadnavis, di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, menyatakan bahwa pemerintah Maharashtra telah mengambil semua tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan, lapor kantor berita PTI.

Lebih lanjut menekankan ketegangan yang semakin besar, Ketua Menteri Fadnavis mengatakan, “Pakistan adalah negara teroris. Mereka telah mendukung terorisme, tetapi India tidak akan berhenti. Di bawah kepemimpinan PM Modi, angkatan bersenjata kami memberikan respons yang layak untuk Pakistan.”

Menyusul serangan teroris Pahalgam 22 April, yang merenggut 26 nyawa, di antaranya 25 di antaranya India dan 1 dari Nepal, sebagai tanggapan atas serangan India meluncurkan operasi balasan bernama ‘Operasi Sindoor’. Misi ini menargetkan infrastruktur teroris di Jammu dan Kashmir Pakistan dan Pakistan, di mana beberapa serangan terhadap India dilaporkan direncanakan dan diarahkan. Sebagai bagian dari operasi ini, hampir sembilan kamp militan telah dihancurkan oleh pasukan India.

Ketika situasi di perbatasan memburuk, beberapa negara bagian India termasuk Gujarat, Punjab, Rajasthan, Maharashtra, dan Jammu & Kashmir tetap waspada dan telah meningkatkan langkah -langkah keamanan.

Sementara itu, di seberang perbatasan, Pakistan terus melakukan serangan di India. Menurut Kementerian Pertahanan, Pakistan telah meluncurkan 26 serangan balasan di seluruh Wilayah India.

Ketika ditanya tentang langkah -langkah kesiapan keamanan di Maharashtra, Fadnavis mengatakan bahwa pertemuan peninjauan diadakan di Mumbai pada hari Jumat, lapor PTI.

Ketua Menteri Fadnavis membuat komentar ini saat berbicara dengan wartawan di desa Alandi, setelah mengambil Darshan dari Sant Dnyaneshwar.

Berbicara kepada wartawan, ia menambahkan, “Semua tindakan pencegahan keamanan telah diambil di negara bagian setelah situasi saat ini. Informasi keamanan telah dibagikan dengan unit -unit distrik, dan sumber daya tersedia.”

Fadnavis juga mengatakan bahwa polisi, Penjaga Pantai, dan Angkatan Laut berada dalam mode waspada tinggi di seluruh Maharashtra, dan bahwa semua prosedur operasi standar (SOP) diikuti sesuai protokol, lapor PTI.

Sementara itu, pemimpin senior BJP menepis pertanyaan tentang kemungkinan dua faksi Partai Kongres Nasionalis (NCP) berkumpul bersama.

“Anda harus menanyakan hal ini kepada Supriya Sule (presiden yang bekerja dari NCP-SP) atau Ajit Pawar (yang mengepalai faksi NCP lainnya). Mengapa Anda membuat saya ‘memulai Shaadi Mein Abdullah Diwana?’” Kat katanya, menggunakan pepatah Hindi untuk meremehkan pertanyaan politik, menurut PTI.

(Dengan input dari PTI)

Tautan sumber