Diterbitkan 23 Oktober 2025


Berlangganan

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada hari Kamis bahwa lebih dari 61 juta ton puing menyelimuti Gaza Strip akibat perang Israel selama lebih dari dua tahun.

“Seluruh lingkungan telah terhapus, dan keluarga-keluarga mencari air di reruntuhan, mencari perlindungan,” kata UNRWA melalui perusahaan media sosial AS, X.

Badan tersebut menekankan bahwa misi kemanusiaan dan bantuan penyelamatan nyawa bagi rakyat Palestina terus berlanjut di Gaza meskipun ada blokade Israel dan pembatasan stok bantuan UNRWA.

Menurut Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, badan tersebut memiliki obat-obatan, persediaan penting, dan jumlah makanan yang cukup untuk tiga bulan mendatang bagi seluruh penduduk Gaza.

Pada bulan Oktober 2024, parlemen Israel, Knesset, memberikan suara mendukung pemblokiran operasi UNRWA di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki karena dugaan keterlibatan stafnya dalam serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Namun pada hari Rabu, Mahkamah Internasional menolak klaim Israel, dengan mengatakan bahwa “Israel belum membuktikan tuduhannya bahwa sebagian besar pegawai UNRWA adalah anggota Hamas” atau terlibat dalam serangan tersebut.

Pengadilan juga memutuskan bahwa Israel diwajibkan berdasarkan Konvensi Jenewa untuk menyetujui dan memfasilitasi skema bantuan yang diberikan oleh negara ketiga dan kelompok kemanusiaan yang tidak memihak, termasuk UNRWA dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), untuk memastikan bahwa bantuan yang cukup mencapai Jalur Gaza.

Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 68.000 orang dan melukai lebih dari 170.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober di Gaza, berdasarkan rencana bertahap yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.

Tautan Sumber