Minggu, 21 Desember 2025 – 17:30 WIB
Jakarta – Kehadiran layar sentuh berukuran besar di mobil modern memang menawarkan tampilan futuristis dan fitur serba digital. Namun, di balik kemudahan tersebut, sebuah studi terbaru mengungkap bahwa layar sentuh justru dapat menjadi sumber gangguan serius bagi pengemudi dan berpotensi menurunkan keselamatan berkendara.
Baca Juga:
Model Mobil Toyota Ini Siap Tinggalkan Mesin Bensin, Kini Full Hybrid dan PHEV
Penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dengan layar sentuh saat mengemudi membuat pengemudi kesulitan membagi perhatian antara jalan dan sistem infotainment. Bahkan untuk tugas sederhana sekalipun, fokus dan kontrol kendaraan dapat terganggu.
Baca Juga:
Sering Salah, Ini Pengaturan AC Mobil yang Tepat untuk Hilangkan Embun
Layar Sentuh Mengalihkan Fokus Pengemudi
Dalam studi tersebut, para peserta diminta mengemudi menggunakan simulator sambil melakukan berbagai tugas pada layar sentuh dasbor, seperti memilih menu, mengatur audio, atau mengakses fitur kendaraan. Aktivitas ini meniru kondisi nyata yang sering dilakukan pengemudi sehari-hari.
Baca Juga:
Jasa Raharja Dukung Target Zero ODOL 2027: Bangun Sistem Transportasi Lebih Aman
Hasilnya cukup mengkhawatirkan. Ketika pengemudi harus menyentuh dan melihat layar, kontrol kendaraan menjadi kurang stabil, waktu reaksi melambat, dan perhatian terhadap kondisi jalan berkurang. Pengemudi juga lebih sering keluar jalur atau melakukan koreksi setir secara mendadak.
Masalah Bukan Hanya Ukuran Layar
Penelitian ini menegaskan bahwa masalah utama bukan semata-mata ukuran layar, melainkan kompleksitas antarmuka. Banyak fungsi penting yang kini tersembunyi di balik beberapa lapisan menu digital. Akibatnya, pengemudi harus melihat layar lebih lama untuk menemukan tombol virtual yang diinginkan.
Berbeda dengan tombol fisik atau kenop putar yang bisa dioperasikan tanpa melihat, layar sentuh menuntut perhatian visual dan kognitif penuh, sehingga mata pengemudi lebih sering meninggalkan jalan.
Peningkatan Beban Kognitif
Selain mengukur perilaku mengemudi, para peneliti juga memantau beban mental pengemudi. Saat harus mengemudi sambil mengoperasikan layar sentuh, beban kognitif meningkat signifikan. Ini berarti otak bekerja lebih keras untuk memproses banyak informasi sekaligus, yang berdampak langsung pada kemampuan mengambil keputusan dengan cepat.
Semakin rumit tugas di layar, semakin besar gangguan yang terjadi. Kondisi ini dinilai berisiko, terutama dalam situasi lalu lintas padat atau saat terjadi kondisi darurat.
Implikasi bagi Industri Otomotif
![]()
Ilustrasi Bluetooth / audio mobil / head unit
Halaman Selanjutnya
Temuan ini menjadi peringatan bagi produsen mobil yang semakin mengandalkan layar sentuh untuk hampir semua fungsi kendaraan. Meski layar digital lebih fleksibel dan efisien dari sisi produksi, keselamatan pengemudi tetap harus menjadi prioritas utama.











