Kamis, 24 Juli 2025 – 16: 24 WIB

Jakarta, Viva — Sepanjang semester I- 2025, PT Bank Jago Tbk kembali mencatatkan kinerja yang positif.

Baca juga:

Bank Jago Rilis Kinerja Kuartal I 2025, Laba Bersih Naik 178 Persen

Perseroan mengaku berhasil menjaga konsistensi pertumbuhan bisnis, baik dari sisi jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit.

Per Juni 2025, complete nasabah Bank Jago mencapai 17, 2 juta, termasuk 13, 7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah.

Baca juga:

Raup Bonus Saldo hingga Rp 500 Ribu di Bank Jago, Begini Caranya!

Jumlah pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah bertambah lebih dari 3 juta dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebanyak 10 juta nasabah.

Pertambahan jumlah nasabah funding sejalan dengan penghimpunan DPK Financial institution Jago yang mencapai Rp 22, 4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025

Baca juga:

Cara Dapat Incentive Saldo hingga Rp 500 Ribu dari Bank Jago, Berlaku sampai 31 Desember 2025

Pencapaian ini meningkat 51 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 14, 8 triliun.

“Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami,” kata Direktur Utama Financial institution Jago, Arief Harris Tandjung, dalam keterangan resminya, Kamis, 24 Juli 2025

Dari sisi pembiayaan Bank Jago berhasil membukukan kredit sebesar Rp 21, 4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025 atau tumbuh 37 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024 sebesar Rp 15, 7 triliun.

Dalam penyaluran kredit Bank Jago tetap mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (companion), seperti ekosistem dan system electronic, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Namun, mencermati kebutuhan nasabah akan pembiayaan yang masih besar, Financial institution Jago juga telah menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi.

Seluruh penyaluran kredit yang dilakukan Bank Jago dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing lending (NPL) gross yang rendah di degree 0, 3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Financial institution Jago menjadi Rp 32, 4 triliun atau tumbuh 34 persen dari nilai aset per akhir semester I- 2024 yang sebesar Rp 24, 2 triliun.

Dengan kombinasi antara pertumbuhan DPK dan kredit yang positif, Financial institution Jago berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (internet earnings after tax) sebesar Rp 127 milliar atau meningkat 154 persen dari perolehan term I- 2024 yang sebesar Rp 50 miliar.

Rasio kredit terhadap DPK atau loan-to-deposit proportion (LDR) berada pada 96 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat.

Likuiditas didukung dengan rasio kecukupan modal atau resources adequacy ratio (AUTO) mencapai 35, 9 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

“Pencapaian ini terus memotivasi kami untuk senantiasa berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital sehingga dapat memberikan pelayanan nasabah yang lebih baik dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutur Arief.

Halaman Selanjutnya

Namun, mencermati kebutuhan nasabah akan pembiayaan yang masih besar, Bank Jago juga telah menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi.

Tautan sumber