Selasa, 17 Juni 2025 – 16: 00 WIB

Jakarta, Viva — Mobil kecil yang terjangkau semakin jarang terlihat di jalanan Eropa. Bukan karena tidak ada peminat, tapi karena makin sulit untuk diproduksi.

Baca juga:

Bukan SUV seperti Indonesia, Ini Jenis Mobil Favorit Warga Jepang

Hal ini disebabkan oleh regulasi yang semakin rumit dan kecenderungan pasar yang lebih menyukai mobil besar dan mahal.

Kini, dua raksasa otomotif Eropa, Stellantis dan Renault, menyerukan kepada regulatory authority Uni Eropa agar merevisi aturan yang berlaku.

Baca juga:

Nissan Siapkan Mobil Listrik Murah Rp 300 Jutaan dengan Basis Renault

Para produsen tersebut ingin mendorong lahirnya kategori kendaraan baru, seperti mobil listrik kecil yang terjangkau, mirip dengan “Kei Vehicle” di Jepang.

Mobil mungil atau kei car sangat digemari konsumen di Jepang

Mobil mungil atau kei vehicle sangat digemari konsumen di Jepang

Baca juga:

Orang Jepang Suka Mobil Kecil, Ini Buktinya

Penurunan Penjualan yang Drastis
Menurut Ketua Stellantis, John Elkann, Eropa dulu menjual sekitar 1 juta mobil baru dengan harga di bawah EUR 15 000 (sekitar Rp 282 juta) setiap tahun. Tapi sekarang, jumlah itu anjlok menjadi hanya 100 ribu unit.

Elkann mengungkapkan bahwa beban regulasi membuat produsen makin malas memproduksi mobil kecil.

“Kami akan menghadapi lebih dari 120 regulasi baru sebelum tahun 2030 Saat ini, lebih dari 25 % insinyur kami hanya mengerjakan kepatuhan hukum, tanpa menambah nilai pada produk,” ujarnya, dilansir Viva dari laman Carscoops.

Ia menambahkan, “Kalau Jepang bisa punya mobil Kei yang menyumbang 40 % pasar domestik mereka, kenapa Eropa tidak bisa punya versi E-Car-nya sendiri,”

Lebih lanjut, sebelum mengundurkan diri secara tiba-tiba, CEO Renault Luca de Meo juga menyuarakan keprihatinan serupa.

Ia menyebut tren kendaraan listrik besar seberat 2, 5 lot untuk mobilitas harian sebagai “tidak masuk akal secara lingkungan.”

De Meo mendorong negara-negara seperti Prancis, Spanyol, dan Italia untuk memimpin pengembangan mobil listrik kecil untuk keperluan sehari-hari dan pengiriman jarak dekat.

“Kami meminta aturan khusus untuk mobil kecil. Sekarang ini terlalu banyak regulasi yang hanya cocok untuk mobil besar dan mahal, sehingga mobil kecil jadi tak menguntungkan untuk diproduksi.” kata De Meo.

Stellantis sendiri masih memproduksi beberapa kendaraan mungil seperti Citroen Ami, Opel Rocks-e, dan Fiat Topolino.

Tapi mobil-mobil ini tergolong sebagai” quadricycle , kendaraan sangat ringan dan lambat yang hanya lolos karena celah aturan yang sempit.

Agar mobil murah bisa benar-benar kembali ke jalanan Eropa, para peneliti dari Gerpisa Automotive Proving ground menyarankan Uni Eropa membuat kategori kendaraan baru yang terinspirasi dari Kei Cars and truck Jepang.

Dengan begitu, produsen lokal bisa bersaing melawan dominasi mobil murah buatan China.

Halaman Selanjutnya

“Kami akan menghadapi lebih dari 120 regulasi baru sebelum tahun 2030 Saat ini, lebih dari 25 % insinyur kami hanya mengerjakan kepatuhan hukum, tanpa menambah nilai pada produk,” ujarnya, dilansir VIVA dari laman Carscoops.

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber