Kamis, 4 Desember 2025 – 09: 44 WIB

Hongkong, VIVA — Otoritas Hong Kong mencatat jumlah korban tewas dalam kebakaran besar di kompleks apartemen Wang Fuk Court pekan lalu mencapai 159 orang, seiring dengan berakhirnya operasi pencarian pada Rabu.

Baca Juga:

Eks Ketua PN Jaksel Dihukum 12, 5 Tahun Penjara dalam Kasus Suap Vonis Lepas Korupsi CPO

Penegak hukum setempat mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pencarian korban di menara apartemen yang terbakar.

Pihaknya akan mulai memeriksa perancah yang mengelilingi bangunan untuk mencari jasad yang tersisa, mengingat hingga saat ini ada 30 orang yang masih dinyatakan hilang.

Baca Juga:

Kebakaran Apartemen di Hong Kong: 125 WNI Selamat, 9 Tewas dan 5 Masih Hilang

Tujuh dari delapan gedung apartemen di kompleks Wang Fuk Court yang padat penghuni di wilayah Tai Po terbakar hebat pada Rabu 26 November saat gedung-gedung tersebut ditutupi perancah di semua sisinya untuk proyek renovasi tembok eksterior.

Kebakaran dahsyat melanda apartemen Hong Kong

Baca Juga:

PMI Asal Malang Ditemukan Tewas Peluk Bayi Majikan Saat Kebakaran di Hong Kong

Otoritas setempat menduga kebakaran terjadi akibat jaring plastik dan papan busa “berstandar rendah” yang digunakan dalam proyek renovasi.

“Pada satu titik, kami menemukan sejumlah jasad di gedung yang sama,” kata kepala satuan identifikasi korban bencana kepolisian Hong Kong Stephen Cheng.

“Mereka bisa saja berasal dari satu keluarga,” kata dia, menambahkan.

Otoritas Hong Kong menyatakan bahwa mereka juga berhasil melakukan identifikasi awal terhadap sejumlah 140 korban tewas, termasuk lima pekerja proyek dan 10 pekerja rumah tangga WNA, serta menangkap 20 individu yang diduga terkait dengan kebakaran.

Tragedi tersebut memicu otoritas setempat menerbitkan instruksi pencabutan jaring perancah di seluruh area konstruksi di Hong Kong, atau sekitar 210 proyek, dengan tenggat pada Sabtu ini.

Hal tersebut merupakan respons dari laporan media yang menduga bahwa kontraktor di sejumlah proyek renovasi bangunan lain telah memalsukan laporan tes untuk menghindari pemeriksaan otoritas.

Lembar jaring tersebut harus diuji di lokasi proyek dan lolos tes di laboratorium yang diakui pemerintah sebelum dapat dipasang, kata Sekretaris Pembangunan Hong Kong Bernadette Linn pada Rabu.

Sementara itu, penghuni dari satu-satunya gedung apartemen Wang Fuk Court yang tidak terbakar diizinkan kembali ke tempat tinggal mereka pada Rabu untuk mengambil barang berharga dan kebutuhan sehari-hari.

“Kami mau mengambil obat-obatan dan baju tebal,” ucap seorang wanita yang dievakuasi ke sebuah hotel bersama dua orang lansia. “Kami tidak melihat adanya prospek untuk pulang saat ini,” kata dia.

Halaman Selanjutnya

Sekitar 96 persen korban jiwa dalam kebakaran tersebut terjadi di gedung yang pertama kali terbakar serta gedung yang tepat berada di sebelahnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber