JAKARTA, 11 September (Xinhua) – Banjir yang dipicu oleh hari -hari hujan lebat telah menewaskan sedikitnya 19 orang dan meninggalkan 10 lainnya yang hilang di Pulau Bali Indonesia dan di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gusti Ayu Ketut Wijayanti, juru bicara kantor Bali dari Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional, mengatakan kepada Xinhua pada hari Kamis bahwa banjir bandang telah menewaskan 13 orang dan meninggalkan enam yang hilang di pulau itu. Banjir dan 18 tanah longsor juga dilaporkan di beberapa daerah.
Badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika negara itu melaporkan bahwa curah hujan hingga 150 milimeter dicatat di beberapa bagian Bali antara Selasa dan Rabu, dan memperingatkan bahwa hujan lebat diperkirakan akan berlanjut sepanjang minggu.
Di provinsi Nusa Tenggara Timur, banjir yang merusak rumah -rumah dan lahan pertanian, memaksa penduduk untuk mengevakuasi ke tanah yang lebih tinggi.
Gasper Losa Manisa, kepala unit darurat di agen manajemen bencana dan mitigasi provinsi, mengatakan banjir telah menewaskan enam orang dan empat hilang, menambahkan bahwa operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Musim hujan Indonesia biasanya berlangsung dari November hingga April, periode yang rentan terhadap banjir, tanah longsor, dan penyakit terkait. Namun, perubahan iklim telah memperpanjang musim hujan dan mengintensifkan hujan dalam beberapa tahun terakhir, menghasilkan bencana yang lebih parah.