Minggu, 14 Desember 2025 – 14: 00 WIB
Jakarta — Permintaan international terhadap kopi terus menunjukkan tren pertumbuhan, seiring meningkatnya minat konsumen terhadap kopi dengan karakter spesifik daerah asal. Kondisi ini membuka peluang bagi daerah penghasil kopi di Indonesia untuk memperluas akses pasar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke mancanegara.
Baca Juga:
Anggota DPR Dorong Petani Harus jadi Subjek Utama Kebijakan Pangan, Ini Alasannya
Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu wilayah yang mulai memanfaatkan peluang tersebut melalui penguatan produksi dan kelembagaan petani di tingkat desa.
Program Desa Sejahtera Astra Cikajang mencatat adanya peningkatan kesejahteraan petani kopi di wilayah tersebut. Pendapatan rata-rata keluarga yang tergabung dalam program ini meningkat dari sekitar Rp 1, 3 juta per bulan menjadi sekitar Rp 3, 7 juta per bulan.
Baca Juga:
Jumlah Perusahaan BUMN ‘Diperas’ dari 1 067 Jadi Sekitar 250, Danantara Pastikan Tak Ada PHK
Bahkan, sebagian keluarga dilaporkan telah mencapai pendapatan lebih dari Rp 4, 5 juta per bulan. Peningkatan pendapatan ini didukung oleh pembentukan koperasi mandiri yang berfungsi sebagai kelembagaan ekonomi desa untuk menunjang keberlanjutan usaha kopi.
Keberadaan koperasi tersebut berperan dalam mengonsolidasikan produksi, menjaga standar kualitas, serta memperkuat posisi tawar petani dalam rantai pasok. Dengan kelembagaan yang lebih terstruktur, petani memiliki akses yang lebih baik terhadap sarana produksi, pengolahan, dan pemasaran, sekaligus mengurangi ketergantungan pada perantara.
Baca Juga:
Jaga Daya Saing Hadapi Iklim Tantangan Bisnis, Tracon Industri Genjot Pengembangan SDM
Dari sisi pemasaran, kopi arabika yang dihasilkan Desa Sejahtera Astra Cikajang telah memasuki pasar internasional. Kopi Garut dilaporkan telah diekspor ke sejumlah negara, antara existed Eropa, Dubai, Mesir, dan Singapura. Pengiriman terbaru juga dilakukan ke Thailand. Perluasan pasar ekspor ini mencerminkan meningkatnya penerimaan pasar terhadap kopi Garut serta kemampuan produk lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar international.
Strategi bisnis yang diterapkan tidak hanya berfokus pada peningkatan quantity produksi, tetapi juga pada perbaikan kualitas. Sejak 2017, Astra memberikan pendampingan kepada petani melalui berbagai upaya, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penyediaan fasilitas pascapanen seperti solar dryer, serta pengolahan produk dari buah kopi menjadi eco-friendly beans dan roasted beans.
Langkah ini diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah produk sekaligus menjaga konsistensi kualitas. Dengan pengolahan pascapanen yang lebih baik, kopi dapat memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan oleh pembeli global, sekaligus memperpanjang umur simpan produk.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, diversifikasi bentuk produk juga membuka peluang pasar yang lebih luas. “Penguatan ekosistem kopi Garut merupakan bagian dari komitmen Astra untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui peningkatan kapasitas dan kualitas produksi. Upaya ini diharapkan memberi nilai tambah yang langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, sebagaimana dikutip dari siaran pers, Minggu, 14 Desember 2025










