Selasa, 29 Juli 2025 – 19:59 WIB

Jakarta, Viva – Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) akhirnya buka suara soal kepribadian dan kondisi mental diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (39), yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya.

Baca juga:

10 Fakta Kematian Diplomat Arya Daru: Kepala Dilakban hingga Polisi Pastikan Bunuh Diri

Ketua Umum Apsifor, Nathanael Sumampouw, mengatakan bahwa pihaknya menemukan adanya indikasi tekanan psikologis yang dialami Arya sebelum kematiannya. Hasil itu diperoleh setelah Apsifor ikut terlibat dalam proses penyelidikan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

“Situasi terakhir kehidupannya yang bersangkutan mengalami sedikit tekanan psikologis,” ujar Nathanael saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.

Baca juga:

Ungkap Jejak Digital, Polisi: Arya Daru Ingin Lompat dari Gedung dan Tenggelam di Laut

Diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan

Namun, Nathanael menegaskan bahwa dalam lingkungan kerja, Arya dikenal sebagai pribadi yang positif dan sangat bisa diandalkan. Tidak ada tanda-tanda dia menjadi korban perundungan di kantor.

Baca juga:

Dipastikan Tak Ada Orang Lain Masuk Kamar Diplomat Kemlu, Polisi Juga Sebut Tak Ada Ancaman Apapun!

“Kedua terkait bully, kami mendapatkan data yang sebaliknya yang bersangkutan dipersepsikan oleh atasan, sebagai staf yang sangat bisa diandalkan. Dipersepsikan terhadap rekan kerja sebagai orang yang sangat positif. Bertanggung jawab, dan juga tempat bertanya, dan juga memberikan motifasi kepada rekan kerja,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap kalau dari hasil pemeriksaan forensik digital terhadap perangkat milik diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (39), keinginan bunuh diri Arya Daru sudah ada sejak satu dekade lalu.

Anggota Direktorat Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto, mengungkap, jejak digital itu didapat dari beberapa perangkat elektronik korban. Ada laptop Dell, MacBook Air, hingga ponsel Samsung Note 9.

“Berdasarkan hasil digital forensik terhadap device milik korban, ditemukan adanya history pencarian tentang penyakit korban dan kondisi yang dialami korban,” ucap dia, Selasa, 29 Juli 2025.

Dirinya merinci, dari penelusuran tersebut juga didapati riwayat komunikasi antar dua akun email. Pertama dxxx_cxxx@yahoo.com yang diduga milik Arya Daru dengan jo@sxxx.org. Komunimasi itu menunjukkan sejak 2013 Arya Daru punya keinginan bunuh diri.

“Sejak tahun 2013 sudah memiliki keinginan bunuh diri, kemudian tahun 2021 keinginan bunuh diri semakin kuat,” katanya.

Halaman Selanjutnya

Anggota Direktorat Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto, mengungkap, jejak digital itu didapat dari beberapa perangkat elektronik korban. Ada laptop Dell, MacBook Air, hingga ponsel Samsung Note 9.

Tautan sumber