Sabtu, 13 Desember 2025 – 15:45 WIB
Ketua Umum PP GPA Aminullah Siagian. Foto: Dok Pribadi
jakarta.jpnn.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al-washliyah (PP GPA) Aminullah Siagian menyebut perlu ada transparansi penuh dari aparatur negara untuk mengungkap aktor intelektual di balik jaringan narkoba internasional yang dipimpin Dewi Astutik.
Dewi Astutik ditangkap di Kamboja dengan barang bukti dua ton sabu-sabu senilai sekitar Rp 5 triliun. Itu adalah salah satu penangkapan terbesar yang melibatkan jaringan internasional di kawasan Segitiga Emas.
Aminullah mengatakan skala operasi Dewi Astutik mustahil dijalankan tanpa adanya dukungan dari pihak dalam negeri.
“Dewi Astutik tak mungkin bisa memasukkan narkoba dengan nilai jumbo tanpa dukungan pihak lain di dalam negeri yang menjadi backing atau aktor intelektual. Aparat harus mengungkap ini secara terbuka dan transparan, ujar Aminullah, Sabtu (13/11).
Menurut Aminullah, pengungkapan jaringan Dewi Astutik menjadi ujian bagi integritas aparat dan negara.
“Dukungan kuat Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam pemberantasan narkotika harus menjadi sinyal jelas, aparat jangan ragu menindak seluruh jaringan di balik Dewi Astutik, termasuk aktor di dalam negeri yang selama ini tersembunyi,” ujar Aminullah.
Aminullah menjelaskan pengungkapan aktor intelektual di balik jaringan narkoba adalah kunci untuk memutus rantai kriminal yang membahayakan generasi muda.
“Kasus ini bukan sekadar penangkapan individu, melainkan cerminan sistem yang memungkinkan narkoba masuk,” ucap Aminullah.
Aminullah Siagian menyebut perlu ada transparansi penuh dari aparatur negara untuk mengungkap aktor intelektual di balik jaringan narkoba Dewi Astutik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google Berita












