FAJAR.CO.ID,JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyoroti hasil lab dari Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Belakangan kasus keracunan MBG terjdi di beberapa daerah. Ribuan anak terkonfirmasi keracunan MBG.

Piprim dalam unggahannya di thread memposting hasil uji lab dari sampel makanan di Sukabumi.

Terdapat 3 kasus yang terjadi si Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terjadi dengan rentan Agustus hingga September yang menimpa 125 anak.

Hasilnya 32 anak di Cidolog keracunan karena adanya kontaminasi jamur Kontaminasi Jamur pada semangka, Bakteri Enterobacter Cloacae pada Tempe Orek dan Bakteri Macrococcus Caseolyticus pada Telur Dadar.

SPPG Parakansalak terjadi pada 24 anak akibat Bakteri Bacillus Cereus pada Telur.

Sementara kasus pada 69 anak di SPPG Cibadak masih menunggu hasil uji lab.

Dokter Piprim lantas menyebutkan memang MBG yang bermasalah bukan dari kebiasaan anak yang makan tanpa sendok ataupun tidak cuci tangan sebelum makan.

“Jadi bukan karena ga pake sendok atau ga cuci tangan,” tulisnya dikutip Sabtu (27/9/2025).

Sebelumnya, Piprim juga dalam Seminar Media IDAI: Mengenali dan Mengatasi Keracunan Makanan pada Anak pada Kamis, 25 September 2025 mengungkap keprihatinannya terhadap kasus keracunan ini.

“Sebenarnya, IDAI ingin agar kasus ini dicegah semaksimal mungkin. Satu korban keracunan itu sesuatu yang besar apalagi ribuan,” jelasnya.

Piprim meminta adanya perhatian khusus pada kasus ini dan tidak menganggapnya sepele.

“Jangan sampai abai terhadap pencegahan keracunan sehingga nauzubillahiminzalik muncul korban jiwa, ini sangat-sangat tidak kita harapkan,” lanjutnya.


Tautan Sumber