memuat …
Kericuhan yang mewarnai pembukaan Muktamar X PPP di Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu pekan lalu membuat prihatin berbagai kalangan. Foto/Dok SindoNews
Joko mengatakan para sarjana dari NU, Peri, Muslim Indonesia, dan perusahaan Islam harus berbicara tentang keberadaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini. Joko mengatakan sangat prihatin sekaligus sedih, bahwa partai yang berdirinya diinisiasi para ulama tersebut dalam proses pengambilan keputusan muktamar sangat jauh dari nilai-nilai Islam dan jauh dari kesantunan dan akhlakul karimah.
Joko mengatakan, saat bergabung dengan PPP dirinya melihat sosok politikus PPP yang humble, tawadu, menjunjung adab dalam berpolitik. Itu tercermin dari sikap Hamzah Haz, Suryadharma Ali
Namun, setelah berakhirnya era Suryadharma Ali, semuanya luntur. Pengurus cabang sebagai pemegang hak suara dalam menentukan figur ketua umum berdasarkan berapa besar mahar yang mereka terima, bukan berdasarkan pada kapasitas individu yang bersangkutan. “Ini sudah menyimpang dari prinsip Islam,” ujarnya, Minggu (28/ 9/2025
Baca Juga: Muktamar PPP Ricuh, Kader Adu Jotos hingga Lempar Kursi