menu

Indian Railways pada hari Senin, 23 Juni, menanggapi pertanyaan yang diajukan tentang produsen Jerman Siemens yang mengamankan proyek lokomotif Dahod 9.000 crore mahal dengan menjelaskan proses penawaran yang dilakukan pada tahun 2022.

Kongres Nasional India (Inc) pada hari Senin mempertanyakan kereta api India atas proses yang melaluinya 26.000 kontrak kereta api crore diberikan kepada produsen sambil menuduh masalah konflik kepentingan, melaporkan kantor berita tersebut PTI.

Pemimpin Kongres Brijendra Singh mengangkat dugaan masalah konflik kepentingan sebagai menteri kereta api Union Ashwini Vaishnaw sebelumnya telah menjadi wakil presiden Siemens India, perusahaan yang sama yang memenangkan kontrak kereta api.

“Yang terdengar lebih memprihatinkan adalah bahwa menteri kereta api Union saat ini, Ashwini Vaishnaw, telah menjadi wakil presiden Siemens India di masa lalu. Dia sebelumnya dipekerjakan oleh kedua Siemens dan Transportasi GE, perusahaan yang memiliki kepentingan di sektor kereta api India,” kata Singh, menurut laporan agensi.

Partai Oposisi menuntut penyelidikan parlemen atas kontrak tersebut, sementara Kereta Api India menolak tuduhan itu dengan menyebutnya “menyesatkan,” sesuai laporan agensi.

“Ini menimbulkan pertanyaan langsung tentang konflik kepentingan, terutama karena Siemens mendapatkan kontrak terbesarnya di India di bawah masa jabatannya sebagai menteri kereta api. Apakah ini kebetulan, atau kasus konflik kepentingan yang jelas?” Singh dikutip mengatakan dalam laporan itu.

Klarifikasi Kereta Api

Kementerian Kereta Api mengeluarkan pernyataan resmi yang meyakinkan publik bahwa penjatahan tender untuk proyek lokomotif Dahod 9.000 tenaga kuda dieksekusi secara transparan.

“Tender untuk pembuatan dan memelihara 9.000 lokomotif listrik HP dieksekusi dengan cara yang transparan. Ada dua produsen lokomotif listrik secara global yang memiliki kemampuan untuk merancang dan memproduksi 9000 lokomotif listrik HP – Alstom dan Siemens – keduanya berpartisipasi dalam tender,” kata perusahaan kereta api.

Lebih lanjut kementerian mengatakan bahwa penawaran tender dievaluasi oleh tim pakar teknis dan keuangan, mengingat proses yang diperlukan di kereta api India.

“Harga yang ditemukan melalui metode transparan ini sangat kompetitif. Kontraknya sesuai dengan dokumen tender. Tidak ada perubahan dalam kondisi tender,” katanya dalam rilisnya.

Menolak klaim konflik kepentingan Kongres, kementerian mengatakan tidak ada keterlibatan Menteri Kereta Api dalam proses evaluasi tender.

“Tidak ada peran Menteri Kereta Api dalam proses evaluasi tender,” kata Kementerian Kereta Api dalam rilis.

Kementerian juga mengatakan bahwa hampir 89 persen komponen yang digunakan dalam pembuatan 9.000 lokomotif tenaga kuda dilakukan di India, dan pemeliharaan akan dilakukan di empat depot kereta api, yaitu, Visakhapatnam, Raipur, Kharagpur, dan Pune.

Tautan sumber