Senin, 16 Juni 2025 – 13: 33 WIB
Madinah, VIVA — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Syamsul Anwar, tak kuasa menahan kagum melihat ketangguhan para petugas haji Indonesia selama mengawal jemaah di puncak ibadah haji tahun 2025 Saking kuatnya mereka mondar-mandir tanpa henti, ia sampai melontarkan guyonan khas:
Baca juga:
HAJJ UPDATE 2025: 85 Peziarah Indonesia dikembalikan ke tanah air mereka
“Saya bilang, kaki Anda memang kaki unta. Artinya sangat tangguh,” ujar Syamsul sambil tertawa kecil, saat ditemui di Madinah, Kamis (12/ 6/2025
Petugas membantu jemaat dalam program safari Wukuf
Baca juga:
Arab Saudi Masuki Musim Panas, Jemaah Wajib Tahu 7 Tips Ini Jelang Kepulangan ke Tanah Air!
Ia menggambarkan bagaimana para petugas tak kenal lelah bolak-balik dari resort ke jalan, antar jemaah, lalu balik lagi ke hotel, lalu jalan lagi. Belum lagi saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), mereka terus berjalan karena di lapangan kondisi tidak memungkinkan berhenti terlalu lama. “Diputar terus oleh tentara dan polisi Saudi,” katanya.
“Saya sendiri coba mengikuti perjalanan ibadah haji itu, lututnya juga goyang. Tapi petugas-petugas kita, mungkin karena usianya lebih muda, tenaganya masih kuat. Alhamdulillah, mudah-mudahan semua perjuangan itu dilipatgandakan pahalanya oleh Allah,” doanya tulus.
Baca juga:
Haji 2025 dinilai dengan lancar, KH berkata Asrori: Semua Wukuf dan Tawaf Ifadah
Ibadah Haji Berjalan Lancar, Meski Tak Ringan
Syamsul Anwar menilai penyelenggaraan ibadah haji bagi jemaah Indonesia tahun ini berjalan cukup lancar meski penuh tantangan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur atas kelancaran pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
“Tentu kita wajib memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Kita telah selesai menyelenggarakan ibadah haji bagi masyarakat Indonesia tahun ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi atas kemudahan dan dukungan selama musim haji, termasuk dalam hal akomodasi dan pengaturan teknis lainnya yang menurutnya patut diapresiasi.
Sebagai anggota Amirulhaj, Prof. Syamsul juga membahas pengembalian jemaat asli Lombok di Madinah. Dia menyatakan rasa terima kasihnya ketika dia mendengar kesaksian jemaat:
“Saya tanya, bagaimana Pak? Mereka jawab: Alhamdulillah, kami sudah merasa tenang bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik.”
Namun, ia juga tidak menutup mata akan adanya beberapa kekurangan yang perlu dicatat dan diperbaiki di masa mendatang. “Tentu itu pelajaran untuk tahun-tahun berikutnya,” tegasnya.
Guru besar hukum Islam UIN Sunan Kalijaga ini juga mengingatkan bahwa makna ibadah haji tak hanya berhenti di routine semata, tetapi harus berdampak pada kehidupan sosial dan spiritual sepulang dari Tanah Suci.
“Yang lebih penting dipahamkan kepada jamaah adalah nilai-nilai haji itu sendiri untuk sesudah haji. Di situ ada semangat kurban, pengorbanan untuk kemaslahatan bersama,” jelasnya.
Ia berharap nilai-nilai itu bisa dikembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di tengah tantangan ekonomi ke depan.
Halaman Selanjutnya
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi atas kemudahan dan dukungan selama musim haji, termasuk dalam hal akomodasi dan pengaturan teknis lainnya yang menurutnya patut diapresiasi.