Rabu, 28 Mei 2025 – 19:30 WIB
Jakarta, Viva – Industri perhotelan di Indonesia saat ini menghadapi tekanan berat, mengancam kesinambungan bisnis dengan risiko penutupan dan PHK massal.
Baca juga:
Anindya Bakrie Yakin Negosiasi Dagang RI-AS Rampung Sebelum 8 Juli 2025, Simak 3 Faktornya
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie, mengakui bahwa masalah ini juga sedang dibahas secara internal di dalam Kadin, bersama dengan Dewan Kepemimpinan Dewan Bisnis Kadin Indonesia.
Melalui diskusi dengan anggota dewan seperti Ketua Tanjung, Sofyan Wanandi, dan lainnya, Bakrie menjelaskan bahwa PHK di sektor hotel adalah konsekuensi dari upaya pemotongan anggaran yang didorong oleh pemerintah dan sektor bisnis.
Baca juga:
Indonesia Will Not Beg for Trade Deals, Anindya Bakrie Says
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, usai meresmikan Kantor Pusat Konsultasi dan Pendampingan Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong Kadin, di Gedung Tempo Scan Tower kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Mei 2025
Foto:
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
“Saya sudah berbicara dengan anggota Dewan Bisnis Kadin seperti Mr. Chairul Tanjung, Mr. Sofyan Wanandi, dan banyak lainnya. Mereka semua sepakat bahwa sektor pariwisata, perhotelan, dan properti adalah salah satu yang paling terpukul. Kita tahu ini karena langkah-langkah efisiensi biaya,” kata Bakrie pada hari Rabu (28 Mei).
Baca juga:
Anindya Bakrie Usul Pemerintah Beri Insentif ke Industri Guna Redam Maraknya PHK
Meski begitu, Bakrie mengakui bahwa langkah -langkah efisiensi pemerintah bukan tanpa alasan, tetapi lebih merupakan upaya untuk merealokasi anggaran terhadap sektor yang lebih produktif.
“Jelas, kami di Kadin akan mengevaluasi ini dan mencoba mencari tahu apa solusinya,” tambahnya.
Ketua Kadin juga mengakui bahwa langkah -langkah efisiensi ini berasal dari perlambatan ekonomi yang berkelanjutan – baik secara nasional maupun global.
Sebagai tanggapan, pemerintah mengambil langkah-langkah antisipatif, termasuk pemotongan anggaran secara keseluruhan.
“Masalahnya, seperti yang sudah diketahui semua orang, adalah bahwa kita mengalami perlambatan ekonomi. Itulah sebabnya pemotongan biaya terjadi di mana-mana, termasuk di dunia kerja,” kata Bakrie.
“Kami, di Kadin bekerja untuk merumuskan solusi atau strategi seperti apa yang akan berhasil. Karena langkah -langkah efisiensi ini telah diamanatkan oleh kepemimpinan,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Ketua Kadin juga mengakui bahwa langkah -langkah efisiensi ini berasal dari perlambatan ekonomi yang berkelanjutan – baik secara nasional maupun global.