Seorang remaja berusia 14 tahun meninggal setelah ditusuk saat terjadi perkelahian antar kelompok pemuda yang terjadi subuh hari Sabtu ini di lingkungan Túpac Amaru, ibu kota Jujuy. Selain itu, seorang anak di bawah umur lainnya, berusia 13 tahun, terluka dan dibawa ke rumah sakit.

Episode itu terjadi sekitar jam 1.30 di bagian Jalan Pozo Cavadodi Tahap 11 lingkungan tersebut, dan dilaporkan oleh personel polisi dari Unit Regional 7 Alto Comedero, seperti dilansir Tribun Jujuy.

Kamera keamanan terekam bagian dari konfrontasi antar kelompok pemuda. Pertama, Anda dapat melihat orang-orang berlarian di jalan yang tegak lurus dengan rumah tempat kamera berada. Kemudian, adu banteng terutama terjadi di jalan yang direkam langsung oleh alat yang melakukan perekaman.

Kamera keamanan merekam sebagian pertikaian antara kedua kelompok pemuda tersebut

Sekelompok anak muda terlihat berlari menuju kelompok lain yang tampaknya lebih sedikit anggotanya. Selama beberapa detik gambarnya terpesona dan, pada saat itu, teriakan yang lebih keras terdengar. Sekilas memang terlihat seperti itu Pada saat itu, salah satu korban mungkin terluka. faktanya. Kemudian kelompok penyerang mundur sambil berteriak “Ini Túpac, Giles”.

Usai peringatan, anggota Seksi 56 dan ambulans dari SAME berangkat ke lokasi kejadian dan Mereka menemukan remaja berusia 14 tahun tergeletak di jalan dengan cedera serius.

Menurut informasi polisi, profesional kesehatan Mereka mencoba menyadarkan pemuda tersebut, namun ternyata tanda-tanda vitalnya sudah tidak ada lagi. Korban meninggal dunia akibat henti jantung pernafasan dan syok hemoragik akibat a luka dalam di paha kiri.

Pasukan Unit Daerah 7 Alto Comedero hadir di lokasi kejadian setelah mendapat informasi adanya dua orang luka-luka.Tribun Jujuy

Jenazah dipindahkan ke kamar mayat Cabang Yudisial untuk dilakukan otopsi dan kemudian akan diserahkan kepada keluarganya.

Selama pertarungan, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun lainnya menderita luka tusuk setinggi pinggang. Anak di bawah umur tersebut dibantu di tempat kejadian dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak di ibu kota provinsi, di mana dia dirawat dan dirawat. aman.

Tindakan pertama menunjukkan bahwa cedera pada remaja terjadi dalam kerangka a pertarungan antara dua kelompok remaja yang ditemukan di jalan umum.

Berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan Polri, pembahasannya kemungkinan besar bermula dari isu kepemilikan lingkungan, karena sebagian anak muda yang terlibat mungkin berasal dari sektor lain di kota tersebut. Dalam konteks itu, salah satu peserta akan menggunakan pisau untuk menyerang kedua korban.

Sejauh ini belum ada penangkapan yang dilakukan atas pembunuhan tersebut. Brigade Investigasi melanjutkan tugas untuk mengidentifikasi dan menemukan pelaku penyerangan.

Dalam rangka penyidikan, a penggerebekan di rumah terdekatdi mana pesta sedang berlangsung dan di mana salah satu kelompok yang terlibat dalam konfrontasi tersebut berada. Dalam prosedur itu sebuah parang diculikyang akan menjadi sasaran laporan ahli untuk menentukan apakah itu digunakan selama serangan. Selain itu, peneliti menganalisis gambar yang diambil oleh a kamera keamanan dipasang di luar rumah dekat lokasi kejadian, yang Ia merekam sebagian perbincangan antar anak muda.


Tautan Sumber