Selasa, 26 Agustus 2025 – 00:02 WIB

Jakarta, Viva – Pada tahun 2018, dunia penerbangan militer dikejutkan dengan sebuah insiden unik yang terjadi di Pangkalan Udara Belgia, Florennes. Bukan pertempuran udara, bukan pula latihan tempur, melainkan sebuah kecelakaan konyol yang berakhir dengan kerugian besar.

Baca juga:

Pesawat Bunga Persada Kecelakaan di Bandara Timika, Akibat Gagal Mesin saat Mendarat

Saat itu, sebuah F-16 Fighting Falcon sedang menjalani perawatan rutin. Di lokasi yang sama, ada F-16 lain yang tengah dipersiapkan. Seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, sebuah kesalahan kecil mengubah situasi menjadi bencana besar.

Pelatuk Tak Sengaja Ditarik

Baca juga:

10 jet canggih yang gagal mengudara, tetapi teknologinya gila

Dilansir dari WionewsSelasa, 26 Agustus 2025, seorang teknisi yang berada di dalam kokpit tanpa sengaja menekan kanon M61 Vulcan, senapan Gatling enam laras yang terpasang di hidung jet. Tak disangka, senjata mematikan itu melepaskan tembakan.

Pelurunya mengenai F-16 lain yang sedang terparkir penuh dengan bahan bakar. Dalam hitungan detik, jet tersebut meledak hebat. Bola api besar menyapu area sekitar dan ikut merusak pesawat lain yang berada di dekatnya.

Baca juga:

Retrospeksi Korban Kecelakaan, Jasa Raharja dan Korlantas Ingatkan Bahayanya Jika Tak Tertib Berlalu Lintas

Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai salah satu contoh paling konyol dalam sejarah militer modern: sebuah jet tempur yang secara tidak sengaja menembak “wingman”-nya sendiri.

Kerugian Capai $20 Juta

Ledakan tersebut tidak hanya menghancurkan satu F-16, tetapi juga merusak bangunan dan fasilitas pangkalan. Menurut laporan, kerugian yang ditanggung Belgia mencapai sekitar $20 juta atau setara lebih dari Rp300 miliar dengan kurs saat itu.

Bagi sebuah angkatan udara, kehilangan satu jet tempur bukanlah hal kecil. Apalagi F-16 dikenal sebagai tulang punggung pertahanan udara Eropa. Hanya karena sebuah kesalahan perawatan, kerugian besar pun tak terhindarkan.

Selain kerugian materi, insiden ini juga menimbulkan korban luka. Dua teknisi darat mengalami cedera akibat ledakan besar tersebut. Beruntung, keduanya berhasil selamat.

Bagaimana Bisa Terjadi?

Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana mungkin sebuah jet tempur bisa menembak saat dalam kondisi perawatan? Investigasi mengungkap, hal itu dipicu oleh keteledoran. Senjata seharusnya tidak dalam kondisi aktif dengan peluru tajam terisi penuh saat teknisi melakukan pekerjaan.

Namun, pada insiden tersebut, sistem masih menyala, peluru ada di tempatnya, dan jari teknisi berada di posisi yang salah. Kombinasi itu membuat kecelakaan seolah “takdir” yang sulit dicegah.

Padahal, protokol keselamatan biasanya sangat ketat di pangkalan udara. Karena itu, insiden ini dianggap sebagai contoh langka dari kelalaian prosedur yang berakibat fatal.

Jadi Legenda Kecelakaan Militer

Kisah F-16 yang ditembak oleh rekannya sendiri ini kemudian menjadi salah satu cerita legendaris dalam sejarah militer. Tanpa perang, tanpa misi, dan tanpa lawan, sebuah jet tempur justru hancur karena kesalahan internal.

Jika pesawat punya perasaan, mungkin F-16 ini akan dianggap sebagai “korban paling malang” sepanjang masa. Tidak di udara, tidak dalam pertempuran, melainkan di rumahnya sendiri, di pangkalan yang seharusnya aman.

Halaman Selanjutnya

Ledakan tersebut tidak hanya menghancurkan satu F-16, tetapi juga merusak bangunan dan fasilitas pangkalan. Menurut laporan, kerugian yang ditanggung Belgia mencapai sekitar $20 juta atau setara lebih dari Rp300 miliar dengan kurs saat itu.

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber