Sabtu, 19 Juli 2025 – 04: 40 WIB
Jakarta, Viva — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa cedera yang dialami penyerang timnas Indonesia, Ole Romeny, merupakan bagian dari risiko dalam sepak bola dan meminta publik tidak menyalahkan individu atau klub mana pun atas insiden tersebut.
Baca juga:
Klasemen Piala AFF U- 23 Usai Timnas Indonesia Pecundangi Filipina
Ia menyampaikan hal itu sebagai respons atas sorotan tajam publik usai Romeny mengalami cedera kaki dalam laga Piala Presiden 2025 antara Oxford United dan Arema FC.
“Cedera, ya cedera. Itu yang saya bilang, risiko cedera tidak hanya pada Ole. Ragnar (Oratmangoen) juga cedera, tapi tidak ada yang menyalahkan Ragnar atau timnya. Begitu juga (Victor) Dethan sekarang belum bisa main, terus disalahin Dethannya, disalahin klubnya?” kata Erick saat ditemui di Jakarta International Arena, Jumat.
Baca juga:
Terpopuler: Timnas Indonesia Ketemu Bek Anyar Persib, 2 Pemain Naturalisasi Baru Garuda
Ole Romeny dipastikan absen panjang usai mendapat tekel keras dari pemain Arema Paulinho Moccelin pada pertandingan Piala Presiden di Bandung, 10 Juli lalu.
Cedera tersebut memaksa Romeny menjalani operasi dan hampir dipastikan absen pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung pada Oktober.
Baca juga:
Irak Remehkan Timnas Indonesia Tak Mungkin Lolos Piala Dunia 2026
Pemain Arema FC Paulinho minta maaf
Erick menilai tekanan berlebihan kepada pihak-pihak tertentu justru kontraproduktif terhadap atmosfer sepak bola nasional.
“Nanti dibilang saya anti-kritik, salah lagi. Yang penting kita fokus pada solusinya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa risiko cedera menjadi salah satu alasan penting mengapa PSSI terus mendorong regenerasi tim nasional lewat kelompok usia U- 17, U- 20, dan U- 23
“Makanya dari awal kita siapkan pelapis (untuk timnas elderly). Di kiri ada tiga bek, di kanan juga tiga bek. Di tengah dan depan masih sedikit kurang, itu yang kita dorong,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Erick juga para pemain muda seperti Jens Raven terus dipantau dipantau perkembangannya. Namun ia menegaskan promosi pemain ke tim senior tetap harus melalui proses dan tidak dilakukan secara instan.
“Main dulu di U- 23 Siapa tahu bagus. Tapi jangan juga keburu besar kepala,” pungkas Erick. (Ant)
Halaman Selanjutnya
“Nanti dibilang saya anti-kritik, salah lagi. Yang penting kita fokus pada solusinya,” ujarnya.