Senin, 23 Juni 2025 – 18:30 WIB

Jakarta, Viva – Gubernur Jakarta, Pramono Anung Wibowo telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius antara 5,1 dan 6 persen untuk modal pada tahun 2026, menandakan dorongan baru untuk kinerja ekonomi makro yang lebih kuat karena Jakarta bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai kota global modern.

Baca juga:

Jakarta berusia 498: Gubernur Mata Global Transformasi

Proyeksi diumumkan selama sesi pleno Dewan Perwakilan Regional Jakarta pada hari Minggu (22 Juni), diadakan untuk merayakan ulang tahun ke -498 kota.

“Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,1 hingga 6 persen pada tahun 2026 dan terus meningkat dengan mantap hingga tahun 2030,” kata Pramono.

Baca juga:

Pramono Jelaskan Filosofi Logo dan Nama Baru Bank DKI jadi Bank Jakarta

Dia menyatakan bahwa inflasi di Jakarta diperkirakan akan mencapai 2,4 persen pada tahun 2026, tingkat yang selaras dengan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk memastikan target -target ini terpenuhi, pemerintah provinsi Jakarta mengadopsi berbagai strategi ekonomi makro, berpusat pada pendekatan “4K”, seperti keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, smooth, dan komunikasi yang efektif.

Baca juga:

Gubernur Pramono: Pentingnya Pengawasan Publik pada Bank Milik Daerah

“Kami juga memperkuat ketahanan pangan Jakarta dengan memberdayakan perusahaan milik negara di sektor pangan dan memperluas kerja sama antar-regional untuk memastikan distribusi pangan yang adil dan efisien,” gubernur menjelaskan.

Strategi-strategi ini dirancang untuk menumbuhkan stabilitas ekonomi jangka panjang sambil mendukung transformasi berkelanjutan Jakarta menjadi kota global yang modern dan terhubung.

Gubernur Pramono juga menekankan pentingnya melestarikan identitas budaya di tengah modernisasi.

Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan rebranding nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta (Sumber: Humas Balai Kota Jakarta)

Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan rebranding nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta (Sumber: Humas Balai Kota Jakarta)

Foto:

  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Dia menyoroti rencana untuk melindungi akar budaya Jakarta – terutama warisan Betawi – melalui seni publik, tradisi kuliner, dan promosi kebiasaan setempat.

“Ketika Jakarta berevolusi menjadi kota global, kita harus tetap membumi dalam warisan budaya kita. Melestarikan seni, tradisi, dan masakan kita – dan menampilkan ikon Betawi di ruang publik – menjaga identitas kita hidup dan relevan,” katanya.

Ke depan, perkembangan Jakarta akan fokus pada menciptakan sinergi antara inisiatif ekonomi, sosial, dan budaya.

Pemerintah berencana untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan program baru yang bertujuan mengintegrasikan identitas lokal dan regional.

Salah satu inisiatif tersebut adalah mengubah area Blok M menjadi pusat budaya dan komersial yang dinamis, dijuluki “Blok M dengan semangat Jakarta dan citra ASEAN”, yang akan semakin diperkuat melalui penciptaan pusat ASEAN.

Halaman Selanjutnya

Gubernur Pramono juga menekankan pentingnya melestarikan identitas budaya di tengah modernisasi.

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber